Sri Ruwiyati: Langkah Awal Wujudkan Kedaulatan Pangan

0
Foto: Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati Lakukan Panen Perdana di Wilayah Mandiraja

Kabupaten Banjarnegara – Hj. Sri Ruwiyati, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan itu dengan didampingi Ketua PA GMNI Banjarnegara, yakni Wahju Djatmika melakukan panen perdana pertanian Bawang Merah milik Ristanto selaku pengurus PAC PDI Perjuangan asal Desa Kaliwungu, Kec. Mandiraja, Kab. Banjarnegara, Sabtu (10/4/2021).

Dalam kesempatan itu, Sri Ruwiyati melakukan panen perdana kemudian dilanjutkan oleh para pekerja  atau Petani Bawang Merah. Ia merasa takjub karena ternyata tanaman Bawang Merah tumbuh bagus di daerah Mandiraja Banjarnegara.

Foto: Petani Desa Kaliwungu, Kec. Mandiraja Lakukan Panen Perdana

“Tentunya ini, merupakan inovasi di bidang pertanian yang harus kita dukung untuk kesejahteraan para petani di Banjarnegara. Saya berharap tanaman ini dapat dikembangkan lebih baik lagi karena harga Bawang Merah cenderung stabil,” kata Sri Ruwiyati.

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa pada beberapa waktu terakhir dirinya mendapat informasi, dimana para pedagang dari Brebes malah langsung datang dan siap membeli hasil panenan di Banjarnegara ini. Oleh karenanya, tentu ini menjadi kabar baik bagi petani karena penjualan hasil produksi bagus.

“Selanjutnya, melalui program semacam ini yang kemudian memberi optimisme kepada seluruh masyarakat di daerah Kec. Mandiraja untuk menyongsong langkah awal dalam mewujudkan kemandirian ekonomi,” lanjutnya.

Foto: Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sri Ruwiyati

Hal senada juga disampaikan Ketua PA GMNI Banjarnegara. Wahju berharap budidaya Bawang Merah dapat terus dikembangkan di daerah ini. Hal ini melihat dari realitas di lapangan, bahwa hasil panenan sangat bagus. Bahkan menurut informasi dari Distributor asal Brebes, warna Bawang Merah tampak lebih segar, kenyal, dan besar-besar.

“Ini tentunya merupakan catatan baik yang perlu diketahui oleh para petani, terlebih jika dilihat dari produktivitas pemanfaatan lahan. Bawang Merah dalam setahun bisa panen empat kali, sementara Padi hanya dua sampai tiga kali setahun,” kata Wahju Djatmika.

Wahju juga menyampaikan, bahwa kegiatan ini kedepannya akan dikelola secara kelembagaan, misalnya oleh BUMDes. Sehingga diharapkan hasilnya akan lebih baik lagi dan juga signifikan.

Foto: Petani Desa Kaliwungu, Kec. Mandiraja Lakukan Panen Perdana

Menurut Wahju, akan lebih baik lagi jika anggaran produksi diambilkan dari DD (Dana Desa). Juga dibagikan kepada masyarakat dalam bentuk saham. Sehingga semua menjadi pemilik dan berhak mendapatkan bagian deviden keuntungan dari hasil penjualan Bawang Merah tersebut.

“Ini tentu sesuai dengan prinsip gotong-royong yang diajarkan Bung Karno, bahwa semua berpartisipasi dan semua merasakan hasilnya. Sedangkan gotong royong adalah ‘pembantingan-tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjoangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!’ itulah Gotong Royong,” pungkas Wahju.

Koresponden : Krisna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here