Kabupaten Temanggung – Pertanian merupakan sebuah sektor mata pencaharian yang erat kaitannya dengan keberlangsungan hidup masyarakat. Urgensi pertanian bukan semata tentang bagaimana mendapatkan keuntungan, tetapi juga bagaimana memelihara sebuah tradisi sekaligus sebagai upaya memenuhi kebutuhan primer manusia.
Wilayah Kabupaten Temanggung merupakan daerah subur dengan kondisi klimatologis yang mendukung sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan di sektor pertanian. Berbagai komoditas berhasil dikembangkan di wilayah ini sehingga dapat mencapai surplus produk hingga berelevansi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi proses bertani. Dengan demikian, maka sudah seharusnya generasi muda juga mengambil sebuah peran yang holistik dalam rangka memajukan sektor pertanian mengingat urgensi dan dampaknya yang begitu luas terhadap eksistensi masyarakat itu sendiri.
Melalui sebuah refleksi yang intensif, akhirnya Rizal Agustiyan seorang Calon Kader Juang Kabupaten Temanggung berinisiatif mengambil langkah ekplisit dalam mengembangkan sektor pertanian. Lahir dari keluarga yang bermata pencahariaan sebagai petani membuatnya banyak belajar tentang teknik dari tradisi yang berkembang di masyarakat. Selain itu, pria dua puluh tahun yang kerap disapa Rizal ini juga mengembangkan kompetensinya secara otodidak, utamanya dengan memanfaatkan internet sebagai langkah mewujudkan proses bertani yang efektif sekaligus efisien.

Ditemui di Gandurejo, Bulu, Rizal menekankan tentang pentingnya pemuda untuk fokus dalam mengembangkan sektor pertanian. “Bertani merupakan sebuah kebutuhan. Tujuannya bukan untuk personal, melainkan untuk kompleksitas masyarakat. Untuk menjadi petani yang progresif itu kuncinya harus konsisten serta berani membuat terobosan. Ketika sudah mengambil langkah, maka harus mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, jangan setengah-setengah untuk melangkah,” tutur Rizal. Senin (19/04/2021).
Berkat kegigihannya dalam mengembangkan sektor pertanian, kini Rizal mampu mendulang pendapatan bersih hingga empat puluh juta rupiah per musim. Di sisi lain, jaringan yang telah terbangun juga telah merambah ke berbagai wilayah seperti Semarang, Batang, Wonosobo, dan Magelang.
Lebih lanjut, Rizal juga menekankan bahwa bertani merupakan salah satu cara menjaga sisi historis bangsa. “Indonesia adalah negara agraris bahkan semenjak masih bernama nusantara. Pertanian ini harus terus dijaga eksistensinya sehingga kebutuhan pokok dalam negeri utamanya dapat terakomodasi,” pungkas Rizal.
Koresponden: Enggar dan Zidan