
Kabupaten Temanggung – Ketua DPRD Temanggung. Yunianto bersama dengan jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, dan pemerhati tembakau hadir dalam acara Festival Lembutan di Bansari Temanggung. Adapun lembutan merupakan produk pengolahan tembakau yang dirajang secara manual dan dinikmati oleh perokok dengan cara dilinting sendiri, Kamis (01/08/2024).
Yunianto menjelaskan bahwa Festival Lembutan ini menjadi acara yang sangat menarik, pasalnya bisa untuk melestarikan budaya masyarakat Temanggung dalam menikmati tembakau. Ia berpijak dari kisah klasik di Temanggung, di mana dulunya tembakau menjadi komoditas yang bisa menghidupi banyak orang.

“Kalau di Temanggung itu ada kisah Ki Ageng Makukuhan yang menjadi awal mula kita mengenal tembakau. Kemudian seiring berjalannya waktu, tembakau bertransformasi menjadi komoditas bernilai ekonomi. Akhirnya, tembakau menjadi tanaman khas Temanggung dan sebagian besar masyarakat mengenal nglinthing. Kemudian, nglinthing ini menjadi budaya warga dan ini merupakan kearifan lokal dalam menikmati tembakau,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung itu.
Meskipun harga tembakau cukup fluktuatif, ia meminta masyarakat untuk tidak meninggalkan komoditas tersebut. Yunianto memastikan bahwa DPRD bersama Pemkab Temanggung terus berupaya untuk mengembalikan harga jual tembakau yang tinggi.
“Tembakau Temanggung itu kualitasnya terbaik se-dunia, jadi jangan ditinggalkan. Bahkan, sebenarnya kita-lah yang mesti meng-ekspor hingga luar negeri. Saat ini, pemerintah berupaya keras supaya tembakau menjadi emas hijay kembali. Kita telah koordinasikan dengan berbagai pihak, termasuk korporasi yang bergerak di bidang rokok,” terang Yunianto.
Acara Festival Lembutan baginya ketika dikelola dengan baik turut akan menghasilkan multiplier effect yang menarik. Ia meminta agar acara seperti ini terus dilakukan setiap tahun dan dikembangkan secara optimal. Yunianto meyakini Festival Lembutan bakal menjadi bagian dari promosi pariwisata, utamanya yang berkaitan dengan budaya nglinthing.
“Kita juga punya alam yang indah. Ini kemudian bisa dipadukan, misalnya nglinthing bareng di tempat pariwisata, tinggal bagaimana kemudian kita bersama-sama melakukan pengelolaan dengan baik. Kita promosikan bersama-sama komoditas yang menjadi ciri khas dan identitas Temanggung ini,” pungkasnya.
Koresponden : Enggar – Zidan