Kabupaten Sragen – Pemerintah Kab. Sragen memutuskan untuk membeli obat ivermectin guna penanganan Covid-19. Keputusan pengadaan ivermectin yang ditujukan bagi warga terpapar Covid-19 di Kab. Sragen, telah melalui pertimbangan. Hal tersebut mengacu pada Penjelasan BPOM, bahwa ivermectin sebagai alternatif pengobatan pasien Covid 19.
Bupati Sragen dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menilai, langkah ini cukup tepat dalam menekan angka kematian akibat Covid-19. Tentu, Pemkab Sragen mengikuti regulasi. Bagi yang diperbolehkan beredar melalui Indofarma, Pemkab Sragen akan membelinya dari Infofarma.
Mbak Yuni, sapaan akrab dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menambahkan, pembeliannya sudah dianggarkan melalui DAU. Namun, anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk membeli obat ivermectin saja, namun juga untuk memenuhi kebutuhan vitamin C, vitamin D, antibiotik, paracetamol, dan lain sebagainya.
”Saya hanya menginstruksikan, berikan obat untuk menyembuhkan masyarakat. Karena memang tidak ada yang baku, biasanya yang diberikan vitamin, antibiotik, antivirus. Kalau ada gejala panas, diberi paracetamol. Saya menilai, ivermectin menjadi terapi alternatif yang telah teruji dan dibuktikan oleh pasien yang berada di tempat isolasi terpusat Sragen.,” tuturnya.
Dari sisi Pemerintah, Mbak Yuni mengambil langkah dengan hati-hati. Setelah dimasukkan dalam salah satu alternatif terapi Covid-19, sehingga menurutnya bukan masalah. Perihal ada relawan yang turut membantu memberikan ivermectin juga bukan hal yang buruk. Mbak Yuni yang juga kader Banteng Sragen juga menjelaskan, sejauh ini tidak ada penolakan, maupun gejala yang buruk setelah minum obat tersebut. Karena termasuk obat keras dan harus menggunakan resep dokter, tentunya Pemkab Sragen juga siap mengikuti resep tersebut.
”Ivermectin yang dibeli Pemkab Sragen diperuntukkan bagi pasien yang isolasi mandiri, maupun terpusat seperti di Technopark.. Namun, untuk pembelian di awal belum banyak. Karena masih banyak CSR yang memberikan paket obat yang di dalamnya termasuk ivermectin,” tutupnya.
Koresponden : Rafif Abrar S – Rafif Qais A