
Kabupaten Wonosobo – ‘Aksi Merumput’ merupakan istilah politik yang kini tengah populer di Wonosobo. Giat ini secara sederhana dapat ditafsirkan sebagai blusukan politik bersama kader-kader yang berada di akar rumput. Salah satu politisi kenamaan yang menggalakkannya adalah Sofwan Dedy Ardyanto, sosok yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Rekrutmen DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Giat itu cukup efektif, pertama, dengan mendatangi langsung kader-kader Partai, maka akan terbentuk soliditas yang lebih kuat. Kedua, hal ini merupakan langkah untuk menggembala jajaran struktur Partai. Istilah ‘menggembala’ berarti terdapat pengarahan dan pemahaman atas kebutuhan dari struktur Partai. Terlebih lagi, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti mencanangkan sistem politik lapangan bernama Komandan Tempur Elektoral Stelsel. Strategi ini menekankan pada penerapan nilai kegotong-royongan antar kader Partai.

Sebagai bukti, pada (22/3) jajaran Ranting dan PAC Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo melakukan kegiatan konsolidasi internal. Konsolidasi ini bertujuan untuk merapatkan barisan serta membahas dinamika politik aktual. Uniknya, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Sofwan Dedy Ardyanto yang tengah melakukan Aksi Merumput. Salah seorang struktur PAC Sukoharjo, Sartini mengatakan bahwa hadirnya Sofwan Dedy Ardyanto di dalam forum mampu untuk menyuntikkan motivasi bagi kader untuk bekerja lebih keras di lapangan. Mewakili rekan-rekannya, ia juga menyampaikan usulan supaya Ranting dan PAC lebih dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan politik.

Konsolidasi ini juga turut dihadiri oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonosobo, Drs. H. Aziz Nuriharyono. Ketika memberi sambutan, ia mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah sekalipun menggunakan money politic dalam pemilu, tapi memfokuskan kerja politiknya dengan program yang memberikan manfaat pada masyarakat. “Untuk pembangunan infrastruktur 99% selesai. Fokus saat ini adalah dengan event di masyarakat untuk pemulihan ekonomi, menggerakkan pasar murah berupa paket sembako. Reses juga kita orientasikan untuk pembangunan desa, kesenian, pertanian, serta pengembangan olahraga,” ujarnya.

Terkait dengan penerapan Komandan Tempur Elektoral Stelsel, Aziz Nuriharyono menyampaikan jika pihaknya sangat mendukung kaidah berpolitik itu. Bahkan, pengalamannya di lapangan-pun ia ceritakan punya kesamaan dan relevansi dengan sistem elektoral yang dibesutkan oleh DPD Partai tersebut. “Untuk mencapai target besok, saya tidak egois, karena kita menghadapi banyak individu di masyarakat. Metodologi saya melalui infiltrasi kegiatan. Tidak harus mencoblos nama orang, tapi Partainya. Partai adalah nomor satu, saya hanya petugasnya, sama seperti alur pemikiran Komandan Tempur Elektoral Stelsel,” tandasnya.
EAW