Kabupaten Grobogan – Agus Siswanto memastikan Kab. Grobogan kompak soal pelarangan mudik lebaran. Untuk itu pula, Agus Siswanto menghimbau agar sosialisasi terkait larangan mudik digencarkan, khususnya oleh Forkopimda.
Hal tersebut disampaikan setelah mengikuti Rapat Penanganan Covid-19 Jawa Tengah dan Larangan Mudik di Kantor Wakil Bupati Grobogan, Rabu (14/4/2021).
Acara tersebut selain diikuti oleh Agus Siswanto, juga PLH Bupati Grobogan, Moh. Sumarsono dan seluruh Forkopimda Grobogan. Agus Siswanto dalam penyampaiannya meminta kepada paguyuban-paguyuban di Grobogan memberikan pemahaman terkait mudik. Menurutnya, mudik bisa tetap dilakukan asalkan tidak mengambil waktu yang sama saat libur lebaran.
“Sudah banyak yang tanya kepada saya, ‘pak udah 2 tahun nggak mudik’ ya sekarang aja. Kalau sekarang kan bisa sedikit-sedikit, tidak semuanya, tidak rombongan, tidak bareng-bareng. Sebab kalau waktunya ngambil pada saat lebaran, dan terjadi pergerakan massa yang luar biasa pasti akan naik nanti,” tegasnya.
Adapun timeline patroli pelarangan mudik di Grobogan akan dimulai pada 1 Mei mendatang dan rinciannya, mulai 1-5 Mei adalah sosialisasi pelarangan. Kemudian pada 6-17 Mei larangan mudik sesuai instruksi pemerintah pusat. Secara umum, patroli pelarangan mudik akan dimulai sejak tanggal 1 hingga 21 Mei 2021.
Selain itu, Agus Siswanto juga meminta kepada tokoh agama untuk mensosialisasikan terkait keputusan dari Kementerian Agama tentang penyelenggaraan ibadah Ramadan di tengah Covid-19. Sehingga, tempat sholat serta proses pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan baik.
“Kita akan ajak mensosialisasikan lewat tokoh agama umpamanya keputusan dari Kementerian Agama terkait bagaimana proses beribadah selama Ramadhan. Sehingga masjid, tempat ibadah, tempat untuk sholat bisa diatur dengan baik dengan kapasitas yang cukup,” ungkap Sekretaris DPC PDI Perjuangan Grobogan itu.
Dirinya juga menegaskan untuk jangan sampai terjadi kemudian gelombang kedua karena lengah. Selain itu mudik ini adalah bagian dari pergerakkan massa yang paling gede dalam sejarah. Sehingga potensi itu mesti dimitigasi sedari awal.
Koresponden : Nanang – Faisal
mantappp pak solusinya hehe