Sukirno Gelar Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah

0
Foto: Giat Sosialisasi yang Dilaksanakan oleh Sukirno

Kabupaten Klaten – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah, Drs. Stephanus Sukirno, M.S menggelar sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah di Desa Karanglo, Klaten Selatan. Adapun sosialisasi ini mengangkat tema ‘Pentingnya Ideologi Pancasila Menghadapi Globalisasi Menuju Indonesia Masa Depan’.

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Klaten Arry Shinta Wati, Perwakilan dari DPC PDI Perjuangan Klaten Aris Prabowo, Kepala Desa, Perangkat Desa, Kader PDI Perjuangan Klaten, dan warga masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Sukirno menyampaikan bahwa derasnya arus globalisasi yang saat ini terjadi di Indonesia tidak hanya dapat mempengaruhi keberadaan nilai-nilai kehidupan, melainkan juga sangat dimungkinkan dapat mengubah prinsip-prinsip kehidupan keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia.

Foto: Sukirno Memparkan Materi Kepada Peserta

Menurutnya, keadaan semacam ini bisa terjadi sebab globalisasi memberi peluang terjadinya infiltrasi budaya asing ke dalam negeri yang cenderung mendorong untuk diterimanya budaya barat sebagai ukuran tata nilai dunia yang belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi negara.

Dalam situasi globalisasi semacam ini, munculah kecendurungan masyarakat khususnya kalangan generasi muda kurang tertarik terhadap konsepsi-konsepsi dasar yang melandasi tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujarnya, Sabtu (10/12/2022).

Lebih lanjut, mengambil teori dari Prof, Koentjaraningrat, Sukirno mengatakan timbulnya kecenderungan menyukai buday asing tersebut penyebabnya adalah mentalitas yang suka menerobos (tidak memperhatikan prosedur dan mengabaikan hirarki). Kedua, meremehkan kualitas (cukup puas memiliki gelar formal walau tidak menguasai kemampuan-kemampuan, sementara tuntunan dunia kerja sudah mengarah pada kompetensi).

Ketiga, tidak percaya/suka meniru (menderita masalah xinomami, yaitu terlampau mengagumi segala sesuatu yang berasal dari luar negeri). Keempat, berdisplin semu (disiplin dapat dipilah menjadi disiplin waktu, disiplin komunikasi, disiplin bertindak, disiplin berbicara, dan disiplin berpikir). Kelima, mengabaikan tanggung jawab (tidak bersedia mengakui kekukrangan dan kesalahannya).

“Upaya yang harus di tempuh agar bangsa Indonesia tidak bermental seperti itu yakni dengan cara mengenali jati diri bangsa Indonesia. Yang dimaksud dengan jati diri bangsa Indonesia adalah sifat-sifat dan keadaan-keadaan, ciri-ciri, keunikan, maupuan karakter yang khusus, baik yang fisik maupun non fisik yang terdapat di Indonesia dan yang membedakannya dari negara lain,” pungkas Sukirno yang juga menjabat sebagai Kepala Badiklat PDI Perjuangan Jawa Tengah.

Koresponden : Wawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here