Kabupaten Semarang – Serikat Tukang Gigi Indonesia (STGI) Kab. Semarang mengadu kepada Calon Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H. Mereka mengeluhkan rumitnya birokrasi untuk mendapatkan perizinan sebagai tukang gigi. Hal tersebut disampaikan oleh STGI saat melakukan pertemuan bersama Calon Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., di Posko Pemenangan NGEBAS, Kamis, (19/11/2020).

Sekretaris STGI Kab. Semarang,Imam Syahroni, mengatakan, pihaknya sudah berulang kali mengajukan izin, namun selalu gagal. Padahal, di Kota lain tukang gigi sudah memiliki izin. Selain itu, dukungan kepada NGEB AS diberikan, karena keberpihakan NGEBAS kepada rakyat.
“Kami mendukung Pak Ngesti tidak hanya kali ini. Selain itu, aspirasi yang kami titipkan selalu terwujud, sehingga kali ini kami berjuang bersama NGEBAS agar dapat membantu perizinan tukang gigi,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Ngesti menyampaikan, selama persyaratan terpenuhi, maka perizinan tidak akan bermasalah. Perizinan tersebut menyangkut peraturan di atas, namun Ngesti tetap mendukung organisasi profesi yang taat aturan. Menurut Ngesti, tukang gigi termasuk profesi yang terdampak virus Covid-19. Maka dari itu, NGEBAS merancang Program Kerja yang berpihak kepada rakyat, diantaranya adalah memberi keringanan pembayaran pajak, jaminan kesehatan, serta pendidikan kepada pelajar berprestasi.
“Dengan Kartu Serasi Sehat, maka kesehatan akan terjamin. Sebab, BPJS gratis yang dibayar melalui APBD. Sedangkan, Kartu Serasi Pintar memberi beasiswa kepada siswa berprestasi dari tingkat SD sampai dengan Sarjana,” tutup Ngesti Nugraha, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Semarang.
Koresponden : Heru P
ngebas dadi dadi dadi