Kader PDI Perjuangan Banjarnegara Budidaya Jamur Tiram

0

Kabupaten Banjarnegara – Dalam rangka menjaga ketahanan pangan di masa Pandemi Covid-19, Kader PDI Perjuangan di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwanegara Kab. Banjarnegara, Nur Kholis mengembangkan budidaya jamur tiram. Tanaman jenis ini sangat bagus untuk dikembangkan di masa Pandemi Covid-19, karena harganya yang stabil.

Nur Kholis mengatakan, awal mula melakukan budidaya jamur tiram tersebut pada tahun 2016. Kemudian, pada tahun 2017 usaha budidaya jamur tersebut harus berhenti yang disebabkan karena terkena serangan hama penyakit. Belajar dari pengalaman tersebut, Nur Kholis memulai kembali budidaya jamur yang sempat terhenti.

“Tahap awal sebelum memulai budidaya jamur tiram adalah harus memiliki bibit jamur tiram yang telah dikemas dalam baglog. Saya menyarankan, untuk pemula sebaiknya tidak membuat bibit sendiri karena cukup rumit. Sebaiknya pemula membeli baglog yang sudah jadi, kemudian dikembangkan sampai dengan tumbuh jamur tiram. Selain bibit jamur tiram, juga perlu disiapkan kumbung atau rumah jamur. Kumbung atau rumah jamur tersebut dapat memanfaatkan bagian rumah yang kosong. Langkah berikutnya adalah membuat rak jamur yang nantinya digunakan untuk menaruh baglog,” ujarnya.

Nur Kholis menambahkan, hal lain yang harus diperhatikan dalam rumah jamur adalah kelembaban dan suhu. Kelembaban dan suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur. Selain itu, hindari penggunaan atap dari seng, karena dapat membuat suhu semakin panas di rumah jamur. Untuk bagian lantai, sebaiknya menggunakan tanah alami, dengan maksud agar air dapat terserap sempurna saat melakukan penyiraman.

“Hama pada jamur tiram, diantaranya, lalat dan kumbang. Serangga jenis ini akan memakan miselium dan buah jamur, sehingga mengakibatkan hasil panen yang kurang maksimal. Selain itu, laba-laba juga memakan tubuh buah jamur, serta menyebarkan spora jamur. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan jamur. Sedangkan, siput biasanya menyerang tubuh jamur, sehingga pertumbuhan jamur kurang optimal,” imbuhnya.

Nur Kholis juga menjelaskan, usaha budidaya jamur tiram tersebut termasuk usaha yang cukup menguntungkan, karena disamping harganya yang cukup baik, dalam segi pemasaran juga cukup mudah. Sebab, tanaman jamur tiram ini memiliki nilai gizi tinggi, sehingga banyak dibeli oleh masyarakat.

“Dalam budidaya jamur tiram sangat cocok dikembangkan pada masa Pandemi Covid-19, karena dalam pemeliharaannya tidak mengumpulkan banyak pekerja. Selain itu, biaya perawatan jamur tiram juga cukup murah. Saya banyak mendapatkan manfaat dari budidaya jamur tiram ini, yaitu sebagai tambahan penghasilan. Konsumen jamur tiram ini adalah dari kalangan masyarakat, serta pedagang pasar yang datang kerumah,” tutupnya.

Koresponden: Chrisna