Kota Semarang – Eksistensi tata kelola pemerintahan di Kota Semarang menjadi salah satu daerah di Indonesia yang sukses dalam mewujudkan program berobat gratis bagi warganya. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang lebih familiar disapa Hendi, warga di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut dapat memanfaatkan program Universal Health Coverage (UHC) untuk mengakses pelayanan kesehatan gratis. Program ini merupakan hasil sinergi antara Pemkot Semarang dengan BPJS Kesehatan.
Kini tak hanya soal gratis, Hendi juga fokus pada upaya peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Untuk itu, Pemkot Semarang saat ini tengah berupaya mengoperasikan sebuah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru dengan tipe D dimana akan dibangun di daerah Mijen. RSUD tersebut nantinya akan dimaksimalkan untuk melayani pasien BPJS di Kota Semarang.

Meski pembangunannya sempat tertunda, pembangunan RSUD tipe D di daerah Mijen oleh Pemkot Semarang rupanya terus digalakkan sehingga dapat segera beroperasi. Untuk itu Pemkot Semarang akan berupaya mendorong percepatan pembangunan rumah sakit yang saat ini progres pembangunannya diperkirakan telah mencapai 65% itu. Hendi selaku Wali Kota Semarang pun melakukan peninjauan langsung pada lokasi pembangunan RSUD tipe D Mijen tersebut. Selasa, (23/11/2021).
Secara khusus, Hendi sendiri menuturkan keputusan memproyeksikan RSUD tipe D Mijen sebagai rumah sakit untuk pasien BPJS bukanlah tanpa alasan. Dirinya meyakini bahwa saat ini sebagian besar masyarakat di Kota Semarang menggunakan BPJS sehingga diperlukan sebuah fasilitas kesehatan yang didedikasikan untuk pengguna BPJS itu sendiri. “Langkah tersebut diambil karena sebagian besar masyarakat di Semarang sudah menggunakan BPJS sebagai layanan kesehatan,” terangnya.
Hendi sendiri menjelaskan dalam pengoperasiannya, pelayanan RSUD tipe D Mijen akan didukung oleh fasilitas 70 tempat tidur rawat inap. Hal ini diharapkan akan meningkatkan jumlah kapasitas pelayanan kesehatan di Kota Semarang, khususnya bagi pengguna BPJS.
“Rencananya rumah sakit di Mijen ini akan dilengkapi 35 tempat tidur kelas 3, 32 tempat tidur kelas 2, 2 tempat tidur kelas 1, dan 1 tempat tidur kelas VIP dengan standar Rumah Sakit tipe D,” jelas Hendi.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah, yang dalam kesempatan itu hadir mendampingin Hendi, mengungkapkan jika penggunaan anggaran untuk pembangunan RSUD Mijen tahap dua adalah senilai Rp. 22,8 miliar yang kemudian jika ditotal dengan pembangunan tahap pertama pada 2019 lalu, pembangunan RSUD Mijen menelan anggaran Rp. 32,8 miliar.
“Pada tahap pertama 2019 lalu, proyek RSUD Mijen telah sampai pada pembangunan struktur lantai 1 hingga lantai 4. Mudah-mudahan pada Desember nanti sebagian besar sudah bisa difungsikan,” harap Irwansyah. “Dan untuk pembangunannya juga telah sesuai ketentuan dan standar Kementerian Kesehatan, mulai dari aksesibilitas yang mudah, ruangan yang nyaman, hingga besaran sesuai dengan standar,” tekannya.
Koresponden : WP – Didik