Pancasila dan Langkah Kader PDI Perjuangan

0

Kota Semarang – Pada Kongres II PDI Perjuangan tahun 2005 di Surabaya, Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa ideologi Partai adalah Pancasila 1 Juni 1945. Dengan demikian, kader PDI Perjuangan menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) dan pandangan pergerakan.

“Dari awal mula saya membangun Partai ini, tanpa ragu saya telah menyatakan dan memperjuangkan, bahwa PDI Perjuangan adalah Partai ideologis, dengan ideologi Pancasila 1 Juni 1945,” tegas Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri dalam pidato politik HUT ke-44 PDI Perjuangan di JCC Senayan, Jakarta.

Konsep Pancasila pertama kali disampaikan oleh Bung Karno dalam sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Saat itu, Bung Karno menyebut konsep Pancasila terdiri dari kebangsaan Indonesia, perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang berkebudayaan.

Dalam konteks tersebut, untuk memaknai isi Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 (Pancasila), akan terlihat jelas betapa konstruksi pemikiran Bung Karno memiliki korelasi yang kuat antara pemikiran Nasionalisme, Sosialisme dan Ketuhanan. Namun sadar atau tidak, sebagai akibat dampak politik desoekarnoisasi di Era Orde Baru, banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu isi pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945 tersebut.

Ambil saja contoh ketika PDI Perjuangan mengusulkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), banyak kalangan masyarakat yang gagal paham tentang konsensus Pancasila 1 Juni. Padahal ini langkah gigih Kader Banteng dalam memangkas kelompok yang anti Pancasila.

Dengan kata lain, jika kita benar-benar membaca isi pidato 1 Juni 1945 dengan jernih, obyektif, kita akan menemukan suatu pemikiran dan konsepsi yang sangat ideal bagi bangsa Indonesia dan menjadi titik temu yang menyatukan antara pandangan agama dan kebangsaan.

Karana itu, PDI Perjuangan yang punya akar historis kuat dengan Bung Karno, terlebih merujuk Pancasila 1 Juni, tidak mungkin Kader Banteng melepaskan jati diri nasionalisme. Namun untuk tetap menjaga dan menyuburkan nasionalisme, Partai juga konsisten merawat spiritualisme bangsa sesuai sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Penulis: SFM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here