Tunaryo Tinjau Wacana Regrouping Sekolah di Gunung Teges

0
Foto: Tunaryo Menyerap Aspirasi dari Masyarakat Gunung Teges Terkait Wacana Regrouping Sekolah

Kabupaten Purworejo – Bertempat di Balai Desa Gunung Teges kecamatan Kemiri, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Purworejo, Tunaryo melakukan monitoring kebijakan regrouping SDN Gunung Teges dengan SDN Sukogelap, Rabu (28/9/2022).

Menurut Tunaryo, SD Negeri Gunung Teges sebenarnya tidak menolak adanya kebijakan tersebut, namun pihaknya akan mengawal aspirasi dari para wali dan murid yang merasa keberatan jika harus menempuh jarak yang cukup jauh, kurang lebih 1,8 km dengan medan geografi yang ekstrim. Di samping itu, mayoritas pekerjaan orang tua adalah petani yang harus berangkat pagi hingga sore yang membuat mereka tidak bisa mengantar dan menjemput anak.

Foto: Tunaryo Sebut Wacana Regrouping Masih Memiliki Polemik yang Harus Dikaji Lebih Dalam

“Kami Fraksi PDI Perjuangan membayangkan misalkan kami sebagai orang tua murid juga merasa tidak tega jika harus melepas anak sejauh itu, terlebih jalan yang dilalui samping kanan kirinya hutan dan jurang,” ungkapnya.

Tunaryo yang juga selaku komandanTe Kecamatan Kemiri mengkhawatirkan nasib 31 siswa SDN Gunung Teges terlalu lama mogok sekolah.

“Sejak tanggal 1 September sampai pertanggal 28 september hari ini para siswa belum ada kegiatan belajar mengajar, masih mandeg, kami kasihan anak-anak jika terus berlanjut. Dikhawatirkan mereka jadi hilang semangat untuk sekolah,” katanya.

Untuk langkah lebih lanjut, Tunaryo bersama Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi telah memberikan surat tembusan untuk Pemerintah Kabupaten Purworejo.

“Fraksi PDI Perjuangan meminta supaya Pemerintah Kabupaten Purworejo melakukan kajian, musyawarah, dan sosialisasi yang lebih matang sehingga tidak menimbulkan banyak persoalan yang saat ini terjadi. Untuk medan geografi yang sulit harapannya sistem kelas jauh dapat menjadi solusi,” tambah Tunaryo.

Sedangkan, menurut Misno Saputro selaku Kepala Desa mengatakan pihaknya bersama pemerintah desa, dan para wali murid telah menghadap ke dinas terkait, DPRD, dan Bupati.

“Kami berharap agar persoalan ini bisa cepat menemukan solusi yang terbaik. Kami menerima jika secara administratif regrouping, namun harapan kami kegiatan belajar mengajar tetap di Gedung SD Negeri Gunung Teges,” pungkasnya.

Koresponden : Dewi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here