TANPA RAKYAT Kita Bukan Siapa-Siapa

0
Mbak Puan Maharani berswafoto dengan puluhan ribu kader PDI Perjuangan saat Apel Siaga di Stadion Manahan Solo. (Foto: Johan Ies Wahyudi)

Mbak Puan Maharani tampil sebagai Inspektur Upacara dalam Apel Siaga yang dihadiri 70 ribu lebih kader PDI Perjuangan dari seluruh pelosok Jateng, 11 Mei 2018. Inilah amanat Ketua (non-aktif) DPP PDI Perjuangan Bidang Polkam yang menjabat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di depan kader-kader partai yang memerahkan stadion Manahan, Solo.

Assalamualaikum wr. wb.
Salam sejahtera bagi kita semua
Om swastiastu, namo budhayya.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Yang saya hormati,
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Ibu Hj. Dr (Hc) Megawati Soekarnoputri
Yang saya hormati,
Seluruh jajaran, kader, pengurus PDI Perjuangan se-Jawa Tengah.

Syukur alhamdulillah bahwa pada kesempatan ini kita bisa hadir bersama melaksanakan Apel Siaga di Kota Solo yang kita cintai ini. Ibu Ketua Umum, para senior partai dan kader partai yang saya hormati, ke depan kita akan menghadapi agenda politik yang sangat penting yang akan menentukan arah perjalanan bangsa dan negara kita, Indonesia. Pilkada Serentak tahun 2018, Pileg dan Pilpres Tahun 2019 merupakan upaya kita memperoleh kekuasaan secara konstitusional. Kekuasaan secara konstitusional tersebut dibutuhkan agar kita dapat mengelola tata masyarakat sesuai dengan tujuan ideologis perjuangan partai kita yaitu mewujudkan kesejahteraan rakyat dalam negara Indonesia yang berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan berlandaskan Pancasila. Butuh perjuangan untuk menjadikan cita-cita itu sebagai kenyataan di dunia Indonesia, sama seperti ketika Bung Karno mengatakan bahwa untuk menjadikan Pancasila sebagai kenyataan maka dibutuhkan perjuangan sebagai syarat, dan perjuangan itu harus dilakukan oleh manusianya, oleh kita orang Indonesia.

Tantangan-tantangan baru ada didepan mata kita: politik tanpa etika, cara politik yang menghalalkan segala cara, bahkan mempertaruhkan persatuan Indonesia, hoax, politisasi agama, berpolitik dengan menyebarkan kebencian melalui medsos. PDI Perjuangan harus siap, harus siap menghadapi tantangan tersebut, tantangan ini harus kita jawab dan kita hadapi. Soliditas dan kekompakan partai merupakan kunci dalam setiap menghadapi tantangan yang kita hadapi. Apel siaga kali ini merupakan konsolidasi partai untuk merapikan langkah dan barisan, menyamakan arah dan pandangan dan tegak lurus pada instruksi ketua umum dan partai.

Keluarga besar PDI Perjuangan yang saya banggakan. PDI Perjuangan telah menegaskan diri sebagai partai nasionalis, partai yang mendasarkan pemikirannya, sikapnya, cara kerjanya dan cara hidupnya, berlandaskan pada Pancasila 1 Juni 1945.

Cita-cita negara dan gagasan partai untuk rakyat dapat diwujudkan dengan sinergi peran Tiga Pilar Partai: Struktur, Eksekutif dan Legislatif, baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. Keluarga besar PDI Perjuangan yang saya banggakan. Melalui Apel Siaga ini mari kita teguhkan kembali jiwa dan semangat perjuangan kita sebagai partai ideologis. Saya yakin, saya yakin, bahwa di depan saya ini bukan hanya lautan merah hitam, bukan hanya lautan simbol partai, tapi lautan kader PDI Perjuangan! Kader-kader yang mau dan siap mengubah sikap bangsanya dengan jalan ideologis. Sebagai kader yang terjun langsung ke masyarakat, bahwa kita hidup di jaman yang baru, sebuah jaman yang membutuhkan perjuangan dengan warnanya sendiri, sebab jaman ini memiliki semangat, masalah, dan cita-citanya sendiri. Jaman yang masyarakatnya selalu dinamis, selalu bergerak mencari kejelasan, kenyataan, kesejahteraan serta keamanan dalam hidupnya. Kita, kita, kita harus mengalir dalam setiap bagian kehidupan rakyat Indonesia, menghasilkan manfaat yang jelas dan nyata bagi mereka rakyat Indonesia. Kita semua berjuang di politik adalah untuk rakyat, untuk wong cilik. Bukan untuk kepentingan pribadi, bukan kepentingan kelompok, tapi untuk rakyat dan hanya untuk rakyat. Maka jelas bahwa PDI Perjuangan harus menjadi yang terdepan dalam membela kepentingan rakyat. Setuju? Setuju? Setuju? Itu berarti kita harus turun langsung ke masyarakat dan bersama, dan bersama selalu dengan rakyat.
Kader-kader PDI Perjuangan yang saya banggakan. Di Apel Siaga ini perlu saya tegaskan agar semangat gotong royong selalu dipraktekkan dalam cara hidup kita. Sebab intisari dari Pancasila 1 Juni 1945 adalah gotong royong. Sekali lagi, gotong royong adalah sebuah paham dinamis yang dijelaskan oleh Bung Karno sebagai amal buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagian semua, holobis kuntul baris buat kepentingan bersama. Itulah gotong royong! Gotong royong yang telah membuat PDI Perjuangan ada dan seperti ini saat ini. Oleh karena itu, jangan melepaskan karakter dan jatidiri partai kita yaitu gotong royong. Kita berkumpul di sini pun karena semangat gotong royong kita. Kita ada di sini pun karena kita mempunyai cita-cita untuk mewujudkan gotong royong yang ada di Indonesia. Dan saya yakin Insya Allah dengan jiwa gotong royong ini kita akan memenangkan Pilkada 2018, Pileg 2019 dan Pilpres 2019.

Kader-kader yang saya cintai dan banggakan, sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan, kepada seluruh jajaran partai, saya instruksikan:

  1. Selalu bumikan Pancasila di Tanah Air Indonesia
  2. Terjun langsung ke tengah masyarakat dan selesaikan masalah rakyat
  3. Jaga persatuan dan kesatuan semua jajaran struktural partai
  4. Menangkan Pilkada 2018 Pileg dan Pilpres 2019

Siap? Siap? Siap?

Ayo kita semua lakukan apa yang Bung Karno sudah instruksikan sejak dulu! Berderap bersama di bawah panji-panji partai, satu barisan, satu komando. Kita harus selalu mawas diri, kita harus selalu ingat, bahwa apabila PDI Perjuangan berdiri bersama rakyat maka niscaya rakyat akan kembali mempercayai PDI Perjuangan. Dan ingat! tanpa rakyat kita bukanlah siapa-siapa. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.
Merdeka! Merdeka ! Merdeka!

BUDIONO, FITO A. ERLANGGA, FERRY EKO A. P.