Sukirno: Sikap Saling Peduli Menjadi Salah Satu Ciri Khas Bangsa Dalam Menghadapi Situasi Perubahan Global

1

Kabupaten Klaten – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Stephanus Sukirno menggelar Pemantapan Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya. Kegiatan itu merupakan upaya memperkuat Integritas Daerah, yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, di Aula Balai Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Kepala Desa Jonggrangan, Sunarno, Perangkat Desa, serta Tokoh masyarakat, Selasa (19/10/2021).

Stepanus Sukirno menuturkan, sikap saling peduli dan tolong menolong menjadi salah satu ciri khas dalam budaya bangsa Indonesia. Dengan modal budaya yang seperti inilah, bangsa bisa menghadapi situasi perubahan global dalam berbagai sisi. Dalam agama apapun selalu diajarkan sikap saling membantu, bahu membahu kepada oranglain, sehingga hidup terasa indah.

Rangkaian kegiatan Pemantapan Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya, yang diselenggaakan oleh Stepanus Sukirno

“Sikap atau budaya saling tolong menolong dengan oranglain ini secara keseluruhan tanpa memandang suku bangsa, maupun agama, menjadi modal utama bangsa Indonesia, contohnya, pada waktu bangsa mau merdeka, modalnya adalah saling bahu membahu, sehingga bersatu untuk meraih kemenangan,” ungkapnya.

Sukirno, yang juga Ketua Badiklat DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menambahkan,tindakan membantu sahabat atau orang sekitar, sama saja sebagai tindakan menebar vibrasi kebaikan. Energi ketulusan dalam bantuan itu akan menebar kepada orang-orang yang dibantu.

“Sudah sepatutnya manusia bersyukur, karena agama dapat memberikan kesempatan kepadanya untuk memberikan bantuan kepada orang lain. Bukan justru meminta kepada oranglain untuk bersyukur dan berterimakasih kepada kita,” imbuhnya.

Sukirno menjelaskan, budaya gotong royong dan turut serta mengulurkan bantuan dalam agama, diterapkan di banyak lini. Tidak terkecuali dalam unsur aspek ekonomi, dimana kepedulian dalam perkara perekonomian juga ditonjolkan dengan berhati-hati dalam mengambil langkah ekonomi, agar tidak merugikan atau menzholimi ekosistem dan masyarakatnya.

“Sebenarnya, sikap memberi itu tidak sama sekali merugi. Asalkan, nilai pemberian itu dilandasi dengan ketulusan, keikhlasan, dan juga keimanan. Membantu dalam kebaikan seberapapun besar dan kecil nilainya akan terasa ringan, apabila dilakukan dengan tulus dan ikhlas,” pungkasnya.

Koresponden : Wawan

1 COMMENT

Leave a Reply to wawan Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here