Sukirno Ajak Warga Maknai Kemajemukan Bangsa Indonesia

0
Foto: Sukirno Memberikan Pemaparan Materi

Kabupaten Klaten – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah, Drs. Stephanus Sukirno, M.S bersinergi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah menggelar kegiatan Pemantapan Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya Bagi Masyarakat di Gedung Serbaguna Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, Senin (21/8/2023).

Kegiatan ini menampilkan empat narasumber, yaitu Sukirno itu sendiri, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Klaten Agus Riyanto, Kepala Badan Kesbangpol Klaten Sugeng Haryanto, serta Akademisi dan praktisi pertanian Klaten AM Sunarso.

Foto: Sukirno Memberikan Pemahaman Mengenai Pentingnya Menjaga Keberagaman Bangsa Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Sukirno memaparkan, Indonesia adalah negara majemuk. Jika perbedaan itu dikelola dengan baik, maka akan menjadi potensi kekuatan ketahanan bangsa dan tetap utuhnya NKRI. Tetapi, kalau perbedaan itu tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan kerentanan maupun konflik yang dapat mengancam daya tahan serta persatuan dan kesatuan bangsa.

“Bangsa Indonesia ini memiliki beragam perbedaan suku, agama, adat, dan budaya. Inilah kekayaan negara kita yang tidak dipunyai negara lain. Meski begitu, pemerintah tidak menyeragamkan perbedaan, namun merajut dan membuatnya harmonis, seiring sejalan secara inklusif dan saling mendukung, agar kerukunan dan persatuan kesatuan selalu terjalin,” ujarnya.

Sementara itu, Agus Riyanto menjelaskan, Klaten kini sudah mempunyai Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dan dalam waktu dekat ini, Raperda tersebut kemungkinan akan ditetapkan menjadi Perda.

“Latar belakang penyusunan Raperda tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ini karena di banyak sekolah sudah tidak ada lagi Pendidikan Pancasila, munculya keterbelahan masyarakat dampak dari Pilpres belakangan ini, dan sebagainya. Untuk urusan Perda tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ini, Klaten nomor 2, setelah Boyolali,” jelasnya.

Sugeng Haryanto menyampaikan, media sosial (medsos) harus dimanfaatkan secara baik dan bijak, karena media sosial bisa menjadi pekerjaan dan menambah penghasilan bagi masyarakat.

“Media sosial mempunyai banyak manfaat, namun di sisi lain disebutkan bahwa 60 persen berita di media sosial adalah hoaxs. Dampak negatif dari media sosial itu bisa mengadu domba dan menimbulkan permasalahan di masyarakat. Media sosial sering mengarah kebohongan, serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Maka, masyarakat perlu cerdas dan bijak dalam memilih media sosial,” pungkasnya.

Koresponden : Wawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here