Kabupaten Wonosobo – Kasus konfirmasi positif covid-19 yang meningkat cepat menjadikan Wonosobo kembali ke level 3. Hal ini menjadi perhatian serius dari Pemerintah. Bersama Forkopimda serta instansi terkait, bertempat di ruang Rapat Mangoenkoesoemo Setda, Pemkab Wonosobo gelar rapat koordinasi untuk menyusun strategi dalam upaya penanganan dan pencegahan penularan virus corona agar tidak merebak semakin luas, Kamis (17/2/2022).
Dilansir dari penjelasan juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonosobo, dr M. Riyatno mengungkapkan bahwa Wonosobo kembali masuk ke dalam mapping PPKM level 3 ini ditentukan berdasar tiga indikator, yaitu Tingkat Transmisi Komunitas, Kapasitas Respon, dan Cakupan Vaksinasi.

Pada rakor tesebut juga dilaporkan kondisi perkembangan kasus covid-19 hingga saat ini. Di mana sampai dengan 14 februari, kasus Covid-19 di Wonosobo tercatat sebanyak 510 kasus. Sebanyak 477 berupa kasus aktif dan hari ini ada penambahan 105 kasus konfirmasi. Namun, hal itu juga diikuti dengan kesembuhan sebnyak 5 orang. Sehingga total kasus 577 orang. Sedangkan total yang dirawat di RS dan tempat Isolasi terpusat sebanyak 48 orang. Sedangkan sisanya melakukan karantina dengan isolasi mandiri.
Disampaikan Afif Nurhidayat saat rakor, menyikapi hal tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh warga masyarakat Wonosobo untuk tetap tenang dan tidak panik. Namun, harus tetap waspada dengan selalu disiplin dan memperketat penerapan protokol kesehatan di manapun dan kapanpun berada.
“Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak panik, namun waspada. Harus disiplin dan terus memperketat penerapan prokesnya, kapanpun dan di manapun berada,” ujar Bupati.
Bupati Afif menegaskan untuk menyikapi peningkatan kasus ini, strategi yang perlu dilakukan adalah penegakan kembali prokes dengan menggalakkan kembali operasi yustisi penegakan prokes di tempat publik seperti alun-alun, pasar, maupun tempat wisata.
“Namun begitu, masyarakat tidak terlalu panik berlebihan. Yang terpenting lebih waspada dan selalu terapkan protokol kesehatan (prokes) di setiap aktivitasnya,” ungkap Bupati.
“Perlu juga percepatan vaksinasi guna mengoptimalkan vaksinasi tingkat desa/kelurahan. Pusat vaksinasi yang melayani kebutuhan semua jenis dan tahapan vaksin setiap hari di RSUD Setjonegoro harus dibuka setiap hari,” pintanya.
Jika dirasakan saat ini, papar dia, masyarakat Wonosobo sudah banyak yang abai dengan Prokes Covid-19. Untuk itu, ia mengajak kembali warga agar lebih waspada mencegah penyebaran Covid-19 dengan penerapan prokes.
“Selain itu vaksinasi juga harus lebih optimal pelaksanaannya dalam menjangkau masyarakat yang belum menerima vaksin. Karena warga yang sudah divaksin punya kekebalan yang tinggi terhadap penularan penyakit Covid-19,” tegas Bupati Wonosobo.
Koresponden : Hildan