Kabupaten Grobogan – Sri Sumarni, Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Grobogan memastikan, bahwa dalam proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tidak ada aksi sogok-menyogok.
Hal tersebut disampaikan ketika dirinya memantau pelaksanaan tes penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang digelar di SMAN 1 Purwodadi, Senin (13/09/2021).

Diketahui, pelaksanaan tes PPPK di Grobogan digelar di lima lokasi, yakni SMK Negeri 1 dan 2 Purwodadi, SMAN 1 Purwodadi, SMAN 1 Grobogan, dan SMAN 1 Toroh.
Dalam penyampaiannya, Sri Sumarni meminta agar seluruh peserta tes PPPK maupun Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tidak percaya dengan orang-orang yang mengaku bisa meloloskan mereka menjadi pegawai.
Masyarakat harus tetap mewaspadai aksi penipuan terkait momen penerimaan CPNS dan PPK tersebut, yakni, waspada terhadap oknum tidak bertanggung jawab yang menjanjikan bisa membantu kelulusan dalam seleksi CPNS dan PPPK tersebut.
“Tidak ada yang bisa meloloskan dalam seleksi kecuali kemampuan diri sendiri. Jadi, pola pikir seperti itu harus dihilangkan, itu harus dipahami bersama,” tegasnya.
Menurut Sri Sumarni hal itu perlu disampaikan karena beredar informasi kalau membayar dalam nominal tertentu bisa lolos dalam penerimaan PPPK maupun CPNS. Bahkan agar orang percaya, oknum itu ada yang mengatasnamakan Bupati, Sekda, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan, hingga keluarga Bupati.
“Jangan percaya dengan oknum seperti ini. Saya pastikan, kalau ada yang berhasil lolos maka itu adalah hasil kerja keras peserta sendiri,” tegasnya.
Untuk formasi PPPK untuk guru ada 1.024 dengan pendaftar 2.920 orang. Sedangkan pelaksanaan tes dilaksanakan mulai hari ini hingga Kamis. Mengingat masih pandemi Covid-19, maka pelaksanaan tes dibagi dua sesi setiap harinya untuk mengindari kerumunan.
Koresponden : Nanang – Faisal
semoga dengan adanya pembukaan cpns baru tidak ada kecurangan.