Sri Ruwiyati dan BPBD Edukasi Warga Terkait Mitigasi Bencana

0
Foto: Sri Ruwiyati Bersama BPBD dan Peserta Sosialisasi

Kabupaten Banjarnegra – BPBD Jawa Tengah melakukan kegiatan Pelayanan Informasi Rawan Bencana bersama Komisi E DPRD Provinsi dan BPBD Kabupaten Banjanegara, Rabu (26/7) di RM Sari Rahayu 4 Banjarnegara. Kegiatan dengan materi pokok Identifikasi dan Sosialisai Daerah Rawan Bencana di Provinsi Jawa Tengah dihadiri Wahju Djatmika,AL.BS.SE Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua Dapil Banjarnegara 1 selaku moderator dan diikuti sedikitnya 50 tokoh masyarakat, pemuda dan perwakilan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banjarnegara. Kegiatan ini juga melibatkan Komandan Tempur Elektoral Bintang Satu Kelurahan Karangtengah

Ada dua narasumber dalam kegiatan ini, yakni Hj. Sri Ruwiyati, S.E., M.M yang merupakan Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah (Komandan Tempur Elektoral Bintang Tiga Dapil Jawa Tengah 10) dan Aris Sudaryanto, S.Pd., M.M selaku Kepala BPBD Banjarnegara.

Muhamad Chomsul SST, MEng, Kasi Pencegahan BPBD Jawa Tengah saat membuka kegiatan ini menyampaikan, secara umum Indonesia dan Jateng khususnya, memasuki masa kemarau. Saat ini, sebagian wilayah menghadapi gelombang El Nino yang berdampak pada berkurangnya hujan, sehingga dampak yang akan kerjadi kekeringan, kebakaran huta, dan munculnya penyakit.

Foto: Sri Ruwiyati Memberikan Pemaparan Materi

“Kita perlu mempersiapkan dan harus melakukan antisipasi sedini mungkin, termasuk menjaga kesehatan walau sudah terlepas dari Pandemi Covid-19. Apa yang terjadi pada masa Pandemi Covid-19 harus diambil hikmahnya,” ungkapnya.

Ia meminta kepada para peserta agar materi yang disampaikan narasumber hendaknya dicermati dan dipahami, karena yang jelas akan bermanfaat di kemudian hari.

Sri Ruwiyati berharap kegiatan ini akan menambah wawasan para peserta dan mereka menjadi pionir relawan kebencanaan. Apalagi, 70 persen wilayah Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana alam.

“Sehingga para peserta hendaknya ikut berpartisipasi atau berperan serta mengantisipasi bencana alam, seperti menyampaikan ilmu-ilmu kebencanaan kepada warga lain, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam,” terangnya.

Diakui oleh Sri Ruwiyati selama ini pihaknya bekerja sama dengan BPBD provinsi terus memberikan pencerahan terkait mitigasi bencana di Banjarnegara.

“Satu hal yang perlu dipahami, bahwa bencana datangnya tiba-tiba dan kita tidak tahu kapan terjadi, sehingga kita harus selalu waspada, terutama yang berada di daerah rawan bencana, agar selalu waspada sehingga saat terjadi bencana alam dapat melakukan tindakan untuk menyelamatkan diri maupun masyarakat yang terdampak bencana. Mari kita saling bersinergi dalam menanggulangi beberapa masalah yang ada di sekitar kita, perkuat kegotong-royongan di lingkungan masing masing,” pungkas Sri Ruwiyati.

Sementara Aris Sudaryanto menyampaikan bahwa pergerakan tanah adalah maskotnya bencana di Banjarnegara. Hal itu lantaran tanah di Banjarnegara terdiri dari tanah lapuk, erupsi Gunung Dieng pada masa lampau.  Dengan demikian, maka di Dataran Tinggi Dien banyak kaldera atau bekas kawah yang kemudian tertutup material letusan gunung api, kemudian menjadi lembah atau bukit dan menjadi tempat hunian.

“Apa yang harus dilakukan masyarakat Banjarnegara? atau mereka yang tinggal di daerah rawan bencana? bahwa tanggung jawab atas bencana alam itu ada di pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Sekarang ditambah akademisi dan media massa,” jelas Aris.

“Jadi masyarakat berhak dan harus tanggap terhadap situasi alam yang ditempatinya. Misalkan ada tanah retak-retak, warga harus bergerak cepat melakukan langkah antisipasi dan segera memberikan informasi kepada pihak terkait. Dengan seperti inilah bencana alam bisa diantisipasi,” jelasnya

Kemudian, tahapan terhadap penanganan bencana, yakni pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana, masyarakat juga terutama tokoh dan relawan diminta memahami hal tersebut demi kemaslahatan bersama. Untuk diketahui, Kegiatan Pelayanan Informasi Rawan Bencana Provinsi 2023 “Identifikasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana di Provinsi Jawa Tengah” ini juga dilaksanakan di Desa Majalengka, Kecamatan Bawang.

Koresponden : Crishna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here