Sri Ruwiyati: Branding dan Marketing Solusi Bangkitkan Ekonomi Melalui Desa Wisata

0

Kabupaten Banjarnegara – Dalam proses branding dan marketing Desa Wisata ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya, proses pembangunan desa wisata berkelanjutan, perencanaan pembangunan, manajemen pengelolaan, serta strategi marketing harus dipersiapkan secara komprehensif.

Hal tersebut disampaikan oleh Hj. Sri Ruwiyati, S.E., M.M., selaku Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Tengah, usai memberikan materi pada acara Ngopi dan Diskusi dengan tema, “Branding dan Marketing Solusi Ekonomi Desa Melalui Desa Wisata”, yang dilaksanakan di Joglo Sikopel, Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Kamis (25/2/2022).

Acara yang diselenggarakan oleh Pendamping Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP) Jawa Tengah tersebut dihadiri oleh Arifin Kusuma Wardani, S.Sos, MA, selaku Ketua Ketua Ikatan Pemuda Desa (IPDA) Indonesia, Drs. Agung Yusianto, M.Si, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, yang sekaligus sebagai pemateri, Turahman, Kepala Desa Babadan, serta Pokdarwis Sikopel Tirta Mukti, Desa Babadan.

Pada kesempatan tersebut, Sri Ruwiyati juga menyampaikan terkait bagaimana mempersiapkan perencanaan kawasan, yaitu, ada 4 hal yang harus dilakukan, antara lain, indentifikasi kawasan (legal formal), menyusun rencana bisnis, intenvensi anggaran (Pemerintah dan swasta), serta pelaksanaan pembangunan kawasan.

Rangkaian acara Ngopi dan Diskusi dengan tema, “Branding dan Marketing Solusi Ekonomi Desa Melalui Desa Wisata”, yang dilaksanakan di Joglo Sikopel, Desa Babadan, Kecamatan Pagentan.

“Dan yang tak kalah penting adalah manajemen pengelolaan, dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMD), Lembaga Masyarakat Desa (LMD), serta stakeholder masyarakat. Kemudian, bagaimana kita memiliki strategi marketing. Kita harus jeli dalam mengidentifikasi pasar, dan juga histori kawasan. Kita manfaatkan sosial media bussines, melakukan event berkala dan menjalin kemitraan,” tutur Sri Ruwiyati, yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.

Sri Ruwiyati juga berharap, Kepala Desa dan stakeholder terkait agar lebih intesif dalam menjalin komunikasi dengan dirinya, sehingga dapat bersama-sama mewujudkan desa wisata yang marketable yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian desa dan masyarakatnya. Pihaknya juga menambahkan, potensi di Desa Babadan sangat luar biasa. Maka, diperlukan sinergitas antara stakeholder dalam membangun Desa Wisata.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Banjarnegara, Drs. Agung Yusianto, M.Si menjelaskan, peran dari Pokdarwis Sikopel Tirta Mukti harus semakin kompak dalam pengelolaan Desa Wisata. Menurutnya, yang perlu ditekankan adalah harus memanfaatkan media sosial untuk memasarkan Wisata Curug Sikopel, maupun hasil alam, yaitu Kopi Arabika dan Robusta.

Kepala Desa Babadan, Turahman, mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu pengenalan destinasi wisata yang berada di Desa Babadan, yaitu Curug Sikopel. Selain itu, juga lebih mengenalkan hasil alam berupa Kopi Babadan. Diharapkan, dengan kegiatan tersebut dapat mengembangkan Perekonomian Desa Babadan.

Arifin Kusuma Wardani, sebagai pendamping Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP) Jawa Tengah mengatakan, kegiatan Ngopi dan Diskusi merupakan bentuk kekompakan dari Pokdarwis Desa Babadan dalam rangka mengembangkan Desa Wisata.

“Antara curug dan Kopi merupakan 2 bagian yang tidak boleh dipisahkan, dalam rangka mengangkat potensi Desa Babadan menuju desa yang mandiri. Dari kegiatan Ngopi dan Diskusi tersebut diharapkan, bisa diikuti oleh desa-desa lain dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian Desa,” tutup Arifin Kusuma Wardani, yang juga Ketua Ikatan Pemuda Desa (IPDA) Indonesia, Desa Babadan.

Koresponden : Chrisna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here