Sah! Casytha Pimpin KNPI Jawa Tengah

0
Sah! Casytha Pimpin KNPI Jawa Tengah

Kota Surakarta – Casytha Arriwi Kathmandu terpilih sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah. Casytha terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Jawa Tengah yang digelar di The Sunan Hotel Solo, Senin (8/8/2022).

Ketua DPD KNPI Jawa Tengah periode sebelumnya, Tino Indra Wardono berharap, sosok wanita yakni Casytha bisa menjaga kesolidan para anggotanya. Jadi bagaimana bisa saling bekerja sama dan berkolaborasi.

“Organisasi ini sebagai wadah kolaborasi bagi para tokoh muda di Jateng dalam memberikan contoh kepada pemuda lain untuk sama-sama bergotong royong ikut membantu membangun negeri,” terang Tino.

Dalam Musda KNPI Jawa Tengah ke-15 ini, lanjut Tino, ada tiga calon yang mendaftarkan diri. Pemilihan yang dilakukan secara aklamasi, Casytha terpilih sebagai ketua.

Tino menambahkan, adanya Musda ini sebagai bukti bahwa meskipun KNPI di pusat ada perpecahan namun di Jawa Tengah tetap solid. “Kita juga mengestafetkan tongkat regenerasi organisasi KNPI di jalur yang benar,” tandasnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang hadir dalam acara Musda mendorong agar KNPI terus menjaga kesatuan untuk Indonesia maju.

“Boleh pandangan beda, tapi KNPI harus satu, pemuda harus satu untuk Indonesia yang lebih maju,” kata alumnus KNPI tersebut pada pembukaan Musda KNPI Jawa Tengah 2022 di The Sunan Hotel Solo.

Dia menilai dinamika kepemudaan KNPI di Indonesia luar biasa, terbukti ada berbagai macam versi kepengurusan KNPI yang muncul.

“Alhamdulillah di detik-detik terakhir dari Kemenkumham hanya ada satu KNPI yang diakui, yakni yang ketua umumnya dipegang mas Ryano (Ryano Panjaitan),” jelas Walikota Semarang tersebut.

Dia berharap tidak ada perpecahan pada kepengurusan KNPI Jawa Tengah. Selain itu, diharapkan KNPI Jawa Tengah dapat terus mengakomodasi seluruh kepentingan yang ada.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika anak muda mulai diberi kepercayaan untuk mengerjakan suatu proyek maka akan menjadi sesuatu yang baru dan adaptif.

“Kalau monoton, kerjanya tidak ada inovasi, sesuai rutinitas, itu yang sangat berbahaya karena ini era disrupsi,” katanya.

Tim Editor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here