Kota Semarang – Belum genap memasuki 1 minggu pasca Idul Fitri 1443 H, namun semarak untuk terus merawat tradisi kebangsaan yang digaungkan oleh Founding Father Indonesia, Bung Karno terpancarkan utuh oleh segenap kader PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Terbukti, pada Jumat (06/05/2022), kader PDI Perjuangan yang berada di unsur 3 Pilar Partai di Jawa Tengah berkumpul di Panti Marhaen Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Adapun maksud dan tujuan mereka yaitu untuk melebur spirit individual menjadi bingkai harmonisasi antar kader Partai.


Dihadiri oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Ir. Bambang Wuryanto beserta jajarannya, Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, pimpinan DPRD, seluruh kepala daerah atau wakil, dan KS (Ketua, Sekretaris) DPC Partai se-Jawa Tengah. Kegiatan tersebut berjalan lancar dengan dipenuhi binar semangat yang terpancarkan dari masing-masing raut wajah para kader Partai.
Dikatakan oleh Bambang Patjul, sapaan akrab Ketua DPD Partai itu, bahwa kegiatan ini sebagai satu penerjemahan utuh atas buah pikir, gagasan, dan rasa kecintaan yang besar Bung Karno terhadap kondisi stabilitas emosional masyarakat Indonesia pasca Kemerdekaan; tepatnya pada tahun 1948.


“Bahwa Halal bi Halal ini menjadi satu komitmen kita untuk terus merawat tradisi kebangsaan yang telah dibangun oleh guru kita, Bung Karno bersama Tokoh NU kala itu, yaitu KH. Wahab Hasbullah di dalam menjaga harmonisasi masyarakat Indonesia di atas ketegangan pasca Kemerdekaan tahun 1948,” ucap politisi senior yang juga Ketua BP Pemilu DPP PDI Perjuangan.
Bambang Patjul juga berpesan kepada seluruh kader Partai yang hadir untuk mampu memahami makna Halal bi Halal ini secara tepat, cermat, dan mendalam. Karena ketika hanya memahami dari luar, hal itu akan begitu merugi bagi seorang politisi ulung dari PDI Perjuangan.


“Tetap kawan-kawan ini harus mampu memahami perayaan ini secara tepat, cermat, dan mendalam. Karena bagi seorang politisi, kegiatan ini juga dapat dipahami sebagai langkah Bung Karno di dalam meredam situasi politik yang sempat memanas di tahun 1948 silam,” sambungnya.
Setelah berbagai arahan yang disampaikan oleh Bambang Patjul, para panglima-panglima tempur di masing-masing teritori di Jawa Tengah ini menutup rangkaian kegiatan dengan berjalan bergantian untuk bersalam-salaman dan saling berucap ‘minal aidin wal faidzin’.
Tim Editor