Jakarta – Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani menyampaikan pembangunan bidang kesehatan harus merata di seluruh Indonesia. Hal itu disampaikan dalam sambutan pada Webinar IV Peringatan Bulan Bung Karno dengan tema Politik Kesehatan Berdikari, Selasa (30/6/2020).
“Amanat konstitusi kita sudah jelas, bahwa kesehatan adalah kebutuhan dasar rakyat dan pemenuhannya dijamin oleh Negara. Karena itu pembangunan di bidang kesehatan harus diarahkan agar pelayanan kesehatan dapat menjangkau seluruh rakyat Indonesia,” ujar Puan.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Keamanan juga menyebutkan bahwa, perlu ada komitmen yang kuat dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh rakyat Indonesia.

“Wujud nyata dari komitmen itu salah satunya adalah dalam memanfaatkan alokasi anggaran kesehatan yang efektif bagi pembangunan kesehatan Indonesia” lanjut Puan.
Menurut Puan, politik kesehatan berdikari, sebagai kebijakan politik untuk membangun kekuatan nasional di bidang kesehatan, perlu diarahkan untuk memperkuat dan mempertajam kebijakan-kebijakan nasional mengenai antara lain:
• Fasilitas kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat;
• Formasi tenaga kesehatan di setiap Rumah Sakit dan Puskesmas;
• Industri nasional untuk peralatan RS, farmasi, dan obat-obatan;
• Sistem jaminan kesehatan nasional yang memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan, yang saat ini diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan;
• Alokasi anggaran kesehatan yang tepat sasaran dan tepat manfaat.

Dalam webinar tersebut, Puan turut mengingatkan bahwa kekuatan nasional di bidang kesehatan juga sangat ditentukan oleh kemampuan riset, inovasi, dan industri nasional, dalam memenuhi peralatan kesehatan, farmasi, obat-obatan, APD, serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya. Contohnya adalah berbagai Universitas di Indonesia yang sudah mulai membuat portable ventilator.
Menurut Puan, Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang sinergi antara bidang kesehatan, industri, dan BUMN, untuk membuat program percepatan pengembangan industri bidang kesehatan dalam memenuhi kebutuhan nasional.

“DPR dalam menjalankan Fungsi Anggaran-nya, ikut mencermati dan mempertajam kebijakan Pemerintah dalam mengalokasikan anggaran kesehatan yang mencapai 5 persen dari APBN. Khususnya untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia, baik yang mampu dan tidak mampu, seluruhnya mendapatkan pelayanan kesehatan,” disebutkan Puan.
Selain Puan Maharani, pembicara lain dalam webinar yang diselenggarakan oleh Badiklat Pusat PDI Perjuangan adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.
Editor: C. Ayu