Peringati Hari Pahlawan, Bupati Yuni Serukan Perangi Kemiskinan

0

Kabupaten Sragen – Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang akrab disapa Yuni menyerukan perang terhadap kemiskinan dan kebodohan dalam momentum Hari Pahlawan.

Seruan perangi kemiskinan itu disampaikan Bupati Yuni, karena Sragen menjadi daerah dengan kemiskinan yang ekstrem, berdasarkan hasil rapat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Penjelasan tersebut disampaikan Bupati Yuni, seusai menjadi pembina upacara Peringatan Hari Pahlawan, di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Rabu (10/11/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yuni mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan pada momentum Hari Pahlawan 2021. Pihaknya menjelaskan, 20 tahun ke depan, Indonesia memasuki bonus demografi, termasuk Sragen. Pada periode ini, lebih banyak tenaga kerja produktif, yang siap berperang melawan kemiskinan dan kebodohan, namun berkurangnya lapangan pekerjaan.

“Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan semangat wirausaha yang sesungguhnya. Melalui Hari Pahlawan, mari bergotong-royong dengan ikhlas dan tanggung jawab memberi kontribusi bagi bangsa dan Negara, sesuai kemampuan dan profesi masing-masing,” tutur Bupati Yuni, yang juga Kader PDI Perjuangan Sragen.

Bupati Yuni menambahkan, sesuai tema Hari Pahlawan, Pahlawanku Inspirasiku diterjemahkan dengan memberi perhatian terbaik, meneladani para pahlawan. Pihaknya ingin Sragen mempunyai idola pahlawan bangsa dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari.

“Upaya pengentasan kemiskinan di Sragen sebenarnya cukup banyak, namun setelah masa Pandemi Covid-19, Sragen memiliki kemiskinan yang ekstrem berdasarkan rapat TNP2K. Dalam hal ini, Sragen harus bisa mengupas permasalahan kemiskinan tersebut satu persatu, apakah kemiskinan absolut atau kemiskinan yang bisa dikreasi. Kami berusaha memberikan solusi alternatif dalam memerangi kemiskinan di Sragen, yaitu dengan menggandeng sektor swasta, Baznas, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Bupati Yuni mencontohkan, seperti Corporate Social Responsibility  (CSR) Bank Jateng senilai Rp. 1 Miliar dalam wujud bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), khusus di lima kecamatan, yang masing kecamatan ada 4-5 desa. Pihaknya menginginkan, semua program pengentasan kemiskinan itu harus tuntas kecamatan dan tuntas desa.

Koresponden : M Eky Ely

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here