Kabupaten Klaten – Pasca liburan lebaran, Pemerintah Kab. Klaten diharapkan jangan sampai lengah melakukan antisipasi ledakan kasus Covid-19. Sebab, meskipun ada larangan mudik, namun mobilitas masyarakat untuk bersilaturahim tanpa menerapkan Protokol Kesehatan.
Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani mengatakan, meskipun ada larangan mudik pada Hari Raya Idul Fitri pekan lalu, namun masih ada pemudik yang masuk wilayah Klaten. Hal ini bisa dimakhlumi, meskipun demikian ini harus tetap dilakukan evaluasi. Sebab, para pemudik dimungkinkan termasuk resiko tinggi penularan Covid-19, meskipun tetap mematuhi Protokol Kesehatan.

Hj. Sri Mulyani menambahkan, langkah antisipasi ini perlu dilakukan ,meskipun sampai saat ini belum ada laporan terkait lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah Kab. Klaten diharapkan, agar tetap waspada, karena perlu waktu dua minggu setelah pasca lebaran, untuk mengetahui ada tidaknya dampak dari pemudik tersebut.
“Persiapan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid- 19 pasca lebaran ini, saya mengingatkan kepada Rumah Sakit rujukan, agar bersiap diri, apabila sewaktu-waktu kondisi darurat. Selain itu, saya juga sudah berkoordinasi dengan satgas penanganan Covid-19, terkait tempat isolasi mandiri,” tutur Hj. Sri Mulyani, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Klaten.
Hj. Sri Mulyani menambahkan, ada 12 Rumah Sakit rujukan, untuk pasien Covid-19 di Kab. Klaten. Selain itu, di masing-masing Desa, maupun Kecamatan juga sudah dipersiapkan untuk tempat isolasi mandiri. Antisipasi ini perlu dilakukan dengan memaksimalkan Rumah Sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19, apabila terjadinya lonjakan Covid-19 pasca libur lebaran ini. Hj. Sri Mulyani berharap, semoga tidak terjadi lonjakan. Hj. Sri Mulyani juga berharap, masyarakat tetap menerapkan Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19, agar mata rantai penyebaran Covid-19 dapat terputus. Dengan demikian, Pandemi Covid-19 ini segera berakhir.
Koresponden : Wawan