Pak Doni dan Bu Yori, Keluarga Banteng Pemerhati Dunia Seni

0
Foto: Pak Doni yang Merupakan Sosok Politisi dan Pelaku Seni

Kabupaten Temanggung – Politik adalah seni untuk berpikir, berucap, dan bertindak. Begitulah kiranya kalimat yang dapat mewakili sosok Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua Dapil 2 Temanggung, Doni Bambang Sumardiono atau yang akrab disapa Pak Doni. Di tengah karirnya dalam berpolitik, Pak Doni juga merupakan tokoh yang sangat mencintai dunia seni, baik musik maupun lukis.

Tak sendirian, ia selalu didampingi oleh belahan jiwanya selama bergelut di dunia seni. Ialah Yori Noor Aini AH, wanita tangguh yang selalu menemani Pak Doni dalam berproses. Bu Yori panggilan familiar-nya, bahkan telah memiliki butik fashion dari batik yang dilukis sendiri di rumahnya.

Foto: Motif Batik Kreasi yang Diciptakan oleh Pak Doni

Tak hanya itu, Pak Doni dan Bu Yori juga ikut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat sekitar. Nampaknya, keberadaan seni itu turut menjadi ladang rezeki. Setelah dididik dan dibina langsung oleh Pak Doni serta Bu Yori, karyawan-karyawati yang ada kini telah memiliki keterampilan untuk ikut mendesain batik yang estetik.

Salah satu motif batik yang paling unik menurut Pak Doni adalah Parang Perjuangan. Motif tersebut didesain oleh Pak Doni dengan menampilkan wujud parang serta dominasi warna merah. Karena termasuk batik kreasi, Pak Doni juga mencantumkan logo kebanggaannya, yakni logo PDI Perjuangan.

“Parang merupakan senjata yang bisa berupa nyata atau dapat juga diaktifkan sebagai senjata untuk melindungi diri dan sebagai simbol kekuatan. Setiap gambar detailnya menggambarkan sifat gotong royong, kebersamaan, serta yang utama adalah Pancasila,” ungkap Pak Doni.

“Gambar melinjo berarti manusiawi, saling mencintai dan menghargai, sebagaimana yang diajarkan PDI Perjuangan untuk mencintai Indonesia dengan segala macam hal dan bentuknya. Parang juga disimbolkan sebagai senjata raja-raja dahulu, untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat,” lanjutnya.

Terakhir, Pak Doni mengungkapkan bahwa politik dan seni, keduanya saling terikat dan berelasi. Dalam konsepsi politik Bung Karno misalnya, eksistensi seni diterjemahkan ke dalam pandangan ‘Berkepribadian dalam Berkebudayaan’. Artinya, seni menjadi bagian dari budaya yang secara tidak langsung akan membentuk identitas nasional bangsa Indonesia.

Koresponden: Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here