Kabupaten Banjarnegara – Masyarakat Banjarnegara dan sekitarnya hendaknya hindari pernikahan dini. Hal ini dikarenakan pernikahan dini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kasus stunting. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPD RI Dapil Jawa Tengah, Casytha A. Kathmandu, S.E., M. Fin saat melakukan Sosilaisasi Stunting bersama 200 kader Casytha, di aula kantor Desa Gemuruh, Kecamatan Bawang, Rabu (23/11/2022).
Hadir dalam Sosialisasi Stunting, Hj. Sri Ruwiyati, S.E., M.M., selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, yang juga sebagai KomandanTe Bintang Tiga Dapil 10, Wahju Djatmika, AL.BS, S.E., selaku Wakabid Keanggotaan dan Organisasi DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, Perwakilan DPC GMNI Banjarnegara, Herman Djogo, selaku Kepala Desa Gemuruh, Agus Supriyadi,S.IP dan MJ Sudarmanto, KomandanTe Bintang Dua Dapil 2, Struktural PAC, serta perwakilan pengurus Ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Bawang. Hadir pula mendampingi Mbak Casytha, Asmen Komunitas Juang Banyumas Raya
Mbak Casytha menyampaikan, untuk menurunkan angka stunting harus melibatkan seluruh elemen. Hal ini untuk menuntaskan stunting semaksimal mungkin, Stunting salah satu faktornya disebabkan oleh gizi yang tidak terpenuhi dengan baik dalam waktu yang cukup lama. Maka, dampaknya macam-macam termasuk stunting
“Kerjasama seluruh pihak menjadi solusi untuk menuntaskan stunting semaksimal mungkin, berbagai upaya harus dilakukan, agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal. Dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di masa yang akan datang,” paparnya.
Gerakan pemerintah untuk melawan stunting saat ini relatif cukup baik. Namun, sosialisasi secara masif harus terus digencarkan. Pada kesempatan ini pula, Mbak Casytha mengajak masyarakat untuk ikut andil, serta mensukseskan program program pemerintah dalam rangka mengatasi stunting
Tidak hanya melakukan sosialisasi stunting, Mbak Casytha juga menyerahkan paket bantuan sembako. Bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk kepeduliannya sebagai kader PDI Perjuangan. Pihaknya juga berharap, semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan.
Sementara itu, Hj. Sri Ruwiyati, yang juga Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jateng menyampaikan, pencegahan stunting harus terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membiasakan pola hidup sehat.

Disampaikan bahwa 45 tahun ke depan, masyarakat akan menghadapi masa demografi. Fenomena ini adalah sebuah ledakan penduduk usia produktif yang kemungkinan akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2045. Pada masa ini akan terjadi persaingan yang luar biasa, sehingga masyarakat harus mempersiapkan dari sekarang.
“Bagaimana dapat meraih bonus masa demografi, salah satunya adalah kita harus dapat menekan angka stunting. Jika masih angka suntingnya tinggi, maka masa demografi tidak tercapai. Sosialisasi Stunting ini sangat penting sekali, maka, ayo budayakan pola hidup sehat, dengan melakukan berbagai kegiatan positif, olahraga dan pemenuhan gizi untuk tubuh kita,” tuturnya.
Pada kesempatan ini pula, Sri Ruwiyati juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran guna memerangi stunting yang harus dilakukan sejak dini. Pihaknya juga mencontohkan pada masa kehamilan, seorang ibu hendaknya selalu menjaga kondisi kesehatan dengan mengkonsusmsi makanan yang bergizi, serta melakukan pola hidup sehat selama masa kehamilan sampai dengan setelah kelahiran.
“Setelah melahirkan, pastikan balita mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari, diantaranya, pemberian ASI yang cukup, agar tumbuh kembang dengan optimal, serta pemberian makan lainnya yang bergizi,” imbuhnya.
Ketut, selaku budayawan, yang juga sebagai dosen di Universitas Diponegoro mengajak masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dengan makan minum teratur, termasuk budaya memberikan ASI pada anak-anak, sehingga anak-anak bisa tumbuh sehat.
Koresponden : Crishna