Kabupaten Tegal – Jiwa wirausaha Korps Komunitas Juang Kab. Tegal ternyata cukup banyak setelah di telusuri dari masing-masing Kader dan anggota oleh Pengurus Komunitas Juang Kab. Tegal.
Kali ini muncul dari sosok pemuda dari desa Harjosari Lor yang meneruskan usaha orang tuanya bergerak di bidang Pengolahan Krupuk Mie yang bernama Waridi Putra, Bapak Sutrisno Anggota Ranting PDI Perjuangan Desa Harjosari Lor (5/8/2020).
Selama awal masa wabah Covid-19, pasang surut produksi krupuk sempat terjadi karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang keluar masuk dalam suatu wilayah. Hal tersebut menghambat pengiriman krupuk.

Namun hal tersebut sudah mulai lancar. Dalam 1 hari dapat menghabiskan 500 Kg tepung untuk pembuatan krupuk mie. Tepung yang digunakan dalam pembuatan krupuk tersebut menggunakan tepung tapioka , serta dalam satu minggu, dilakukan dua kali pengiriman dengan ukuran 1 mobil box ukuran besar setara dengan 8 ribu bal krupuk mie.
Faktor usia yang menyebabkan usaha krupuk mie Bapak Sutrisno saat ini di alihkan ke Putra Sulungnya, yaitu Waridi yang juga merupakan Kader Komunitas Juang Kab. Tegal.

Waridi menjelaskan tentang prosesi pembuatan krupuk mie yang cukup mudah, yaitu dengan cara tepung digiling terlebih dahulu sampai halus dengan memakai tepung pilihan dengan kualitas bagus. Setelah itu, warna kuning murni menggunakan kunyit, krupuk dibentuk secara manual keterbatasan modal produksi, kemudian direbus terlebih dahulu selama 15 menit dan di jemur selama 45 menit atau sampai kering, semakin lama dijemur semakin gurih rasanya ketika digoreng.

“Jiwa wirausaha yang dimiliki oleh Koprs Komunitas Juang Kab. Tegal sebenarnya cukup banyak. Hal tersebut disebabkan karena kebanyakan dari kader kami yang bekerja dari rumah, baik home industri krupuk maupun kuliner lainya. Hal tersebut membuat saya berfikir akan adanya upaya penambahan stimulan bagi Kader yang memiliki usaha dengan berkordinasi dengan Dewan Pembina Komunitas Juang maupun Anggota Fraksi PDI Perjuangan, agar dapat berkembang dan terciptanya kemandirian ekonomi,” tutup Dwi Bayu Prakoso, Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan.
Koresponden: Arif DN