Kader PDI Perjuangan Banjarnegara Kembangkan Teknologi Jarwo Riting

0

Kabupaten Banjarnegara – Kader PDI Perjuangan Banjarnegara yang juga KomandanTe Dapil Tiga Kecamatan Susukan, Sunarko, S.P., mengembangkan teknologi Jajar Legowo (Jarwo) Parit Keliling plus tanaman Revugia (Riting Plus) dan Ikan sebagai metode penanaman Padi. Metode ini digunakan untuk mencapai hasil panen maksimal.

Sunarko mengungkapkan, komponen utama budidaya Padi dengan teknologi jarwo riting plus-plus terdiri atas empat komponen, yaitu, penerapan sisten tanam jajar legowo pola 2:1 atau 4:1, pembuatan parit keliling (riting) di setiap petak sawah, penanaman tanaman revugia sebagai penghalau hama di pematan sawah, serta penebaran ikan di petakan sawah. Empat komponen tersebut harus diterapkan satu paket tanpa terpisah.

Sunarko, salah satu Kader PDI Perjuangan Banjarnegara mengembangkan teknologi Jarwo Riting

Sunarko, yang juga Ketua P4S “Artha Tani” Desa Susukan RT 3 RW 2 menambahkan, manfaat Jarwo diantaranya, mengurangi kelembaban (serangan hama/penyakit), memudahkan perawatan tanaman (ada lorongnya), pemupukan lebih mudah dan efektif, pengendalian hama/penyakit (spray) lebih mudah, pengiangan lebih ringan, menambah jumlah populasi anakan, tanaman tumbuh sehat, kuat dan mengurangi rebahan, malai lebih panjang, serta bulir Padi besar dan penuh.

“Riting memiliki manfaat diantaranya, memudahkan pengaturan air, mengendalikan hama keong dan hama orong orong. Sementara untuk Plus (Tanaman Revugia) yang ditanam di setiap pematang sawah adalah sebagai border/pelindung dari hama tanaman,” ujarnya.

Sunarko menjelaskan, Jarwo Riting plus merupakan teknologi andalan P4S Artha Tani dikembangkan sejak tahun 2017. Pada metode ini, ada tanaman Revugia ditanam di setiap pematang sawah sebagai habitat predator yang berfungsi untuk mengendalikan hama. Selain itu, tanaman ini juga menambah keindahan lahan, bahkan bisa untuk wisata di sawah. Sedangkan, pada parit keliling, digunakan untuk budidaya ikan Nila merah guna menambah pendapatan.

Sunarko yang juga tergabung dalam Asosiasi Penyuluh Pertanian Swadaya di Banjarnegara mengatakan, melalui P4S “Artha Tani” yang dimilikinya juga membuka pelatihan dengan sistem magang bagi para Kelompok Tani, para hobbies, maupun mahasiswa dari perguruan tinggi. Dalam hal ini, yang sudah melakukan MoU adalah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Tidak hanya itu, Sunarko juga melibatkan 7 Kelompok Tani, serta 3 KWT.

“Selain budidaya tanaman Padi, saya juga melakukan budidaya Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulampot), tanaman jagung dan kedelai. Saya berharap, teknologi jarwo riting plus plus bisa diikuti oleh seluruh Petani yang berada di Kecamatan Susukan, serta di Banjarnegara pada umumnya,” terangnya. Teknologi yang digunakan bisa menggunakan jasa pembuatan aplikasi

Dari hobinya bertani, Sunarko juga pernah meraih penghargaan, diantaranya, Petani Inovatif LKMA Center Banjarnegara TH 2017, Penyuluh Swadaya Teladan Prop 2019, serta DPA Duta Petani Andalan TH 2021. Pihaknya juga memiliki usaha Sawah Produksi (Pajale) 1.5 Ha, Tabulampot 200 unit, Kios KPL (Saprodi) 1 Unit, Kebun Aneka Buah 0.5 Ha, serta P4S “Artha Tani”. Teknologi yang digunakan bisa menggunakan jasa pembuatan website banjarnegara

Koresponden : Chrisna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here