Kabupaten Banyumas – Ketua Komisi II DPRD Banyumas, Subagyo, S. Pd., sejak awal menjadi anggota dewan, konsisten dengan untuk memperjuangkan pemerataan pembangunan. Berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Kab. Banyumas, yang merupakan wilayah pinggiran di perbatasan Kab. Banyumas dan Kab. Cilacap, Subagyo merasa terpanggil untuk memperjuangkan masyarakat desa untuk mendapatkan pemerataan pembangunan.
Subagyo mengatakan,”pada periode pertama saya, kondisi jalan desa masih dominan jalan tanah dan bebatuan. Saya merasa hal ini tidak adil untuk masyarakat desa. Terlebih masih ada desa-desa yang terisolir, karena akses jalan yang sangat terbatas. Maka, saya terpanggil untuk memperjuangkan pemerataan pembangunan sampai ke desa-desa,” tuturnya.
Lebih lanjut Subagyo menambahkan, Banyumas merupakan kabupaten, sehingga mayoritas wilayah terdiri dari desa-desa. Sudah seharusnya desa menjadi prioritas pembangunan. Terlebih, saat wilayah perkotaan yang terdiri dari kelurahan-kelurahan sudah maju dan tertata. Maka, saatnya Pemerintah Daerah memberikan perhatian untuk desa-desa.
Subagyo, yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDI Perjuangan Banyumas mengungkapkan, masih banyak hal di desa yang membutuhkan campur tangan Pemerintah, misalnya, terkait jalan, irigasi, listrik, dan lain sebagainya. Untuk kondisi sekarang, desa sudah mulai mendapatkan anggaran sendiri, tetap perlu campur tangan Pemerintah Daerah, terutama terkait akses jalan kabupaten menuju desa.
“Berkat perjuangan kawan kami di DPR RI, Bapak Budiman Sudjatmiko, sekarang desa sudah mendapatkan alokasi anggaran. Meskipun begitu, tetap dibutuhkan campur tangan Pemerintah, sehingga tetap harus ada pemerataan pembangunan sampai ke desa-desa,” katanya.
Sedikit bernostalgia, Subagyo bercerita kondisi Desa Karangtengah, serta Desa Jambu, Kecamatan Wangon yang dulu terisolir dengan akses jalan yang terbatas dan harus memutari pegunungan. Melihat kondisi itu, sebagai wakil rakyat, Subagyo kemudian memperjuangkan pembangunan jembatan yang membuka akses kedua desa tersebut.
“Saya mendampingi masyarakat desa tersebut sejak masih terisolir, jalan masih tanah, hingga sekarang mereka sudah menikmati jalan beraspal, akses jalan terbuka dan perekonomian warga desa terus berkembang. Para petani tidak lagi kesulitan dalam menjual hasil pertanian, karena akses jalan sudah bagus, anak-anak sekolah juga lebih bersemangat, desa menjadi lebih ramai dan ekonomi bergeliat,” jelasnya.
Tiga periode menjadi wakil rakyat, Subagyo mengaku, semua perjalanan dalam menjalankan tugas membawa kesan tersendiri. Namun, yang paling terasa adalah saat pihaknya berhasil menyelesaikan keluhan masyarakat, menuntaskan sampai ada jalan keluar dan masyarakat bisa terbantu.
“Fungsi dan kewenangan anggota DPRD itu terbatas. Tidak dipungkiri, seringkali implementasi kita terhambat dengan political will dari eksekutif, karena persepsi dan persprektif dalam memandang suatu permasalahan berbeda. Kita tidak memiliki kewenangan sampai tahap eksekusi kebijakan, sehingga ketika ada keluhan masyarakat yang dapat kita tuntaskan. Hal tersebut sangat berarti bagi kita,” tutupnya.
Koresponden : Aim