Hj. Sri Ruwiyati Selenggarakan Pelatihan UMKM, Inovasi dan Pengemasan Produk Olahan di Kecamatan Purwonegoro

0

Kabupaten Banjarnegara – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Kecamatan Purwanegara, mendapat pelatihan inovasi pengemasan produk olahan pangan yang diselenggarakan oleh Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati, SE., M.M., yang bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Tengah. Pelatihan yang dihadiri oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Bapedda, Agung Koen Marjono, S.H., Pemateri dari CV Alisa Food Kebumen, Titin Agustinah, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, Wahju Djatmika, AL.BS, S.E., Kepala Desa Karanganyar, Mahmudin, Perwakilan pelaku UMKM Se-Kecamatan Purwonegoro, Pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Purwonegoro, serta Perwakilan pelaku UMKM PDI Perjuangan, dilaksanakan di Aula Balai Desa Karanganyar, Kecamatan Purwonegoro, Minggu, (20/12/2020).

Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati, S.E., M.M., meminta kepada pelaku UMKM Banjarnegara, khususnya di Kecamatan Purwonegoro, agar mampu berinovasi, sehingga hasil makanan olahan dapat memiliki nilai tambah yang signifikan.

Kegiatan Pelatihan UMKM, Inovasi dan Pengemasan Produk Olahan yang diikuti oleh Perwakilan pelaku UMKM yang berada di Kecamatan Purwonegoro

“Kecamatan Purwonegoro banyak bahan baku makanan olahan. Kami berharap, ilmu yang didapat, nantinya bisa diimplementasikan pada produk makanan atau UMKM yang ada di Kab. Banjarnegara. Selain itu, UMKM merupakan ujung tombak perputaran ekonomi dalam negeri. Terlebih di masa Pandemi Covid-19, UMKM memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah situasi yang tidak pasti,” tutur Hj. Sri Ruwiyati, yang juga Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah.

Hj. Sri Ruwiyati menambahkan, meski dimasa Pandemi Covid-19 ini para pelaku UMKM terdampak, namun Pemerintahan Presiden Joko Widodo hadir dengan memberikan BLT UMKM atau dikenal dengan nama Bantuan Presiden (Banpres) Produktif. Selain itu, Pemerintah juga menerbitkan beberapa kebijakan untuk menjaga sektor perekonomian, seperti program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM.

Sementara itu, Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Bappeda Jawa Tengah, Agung Koen Marjono menjelaskan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha, terutama terkait pengemasan bahan olahan pangan, untuk meningkatkan daya jual hasil produksi yang berkelanjutan.

“Kemasan hasil olahan bahan makanan merupakan salah satu faktor penting yang banyak dilupakan pelaku UMKM. Padahal, kemasan itu sangat berpengaruh terhadap minat beli masyarakat, terutama untuk kalangan menengah ke atas. Pengemasan tidak hanya untuk mempercantik bungkus saja, melainkan agar makanan lebih menarik, tetap sehat dan higienis. Sebab, dengan teknis kemasan yang membasahi, makanan dapat tahan lama,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan Pelatihan UMKM, Inovasi dan Pengemasan Produk Olahan, dilaksanakan di Aula Balai Desa Karanganyar, Kecamatan Purwonegoro

Narasumber acara, Titin Agustinah mengungkapkan, kemasan salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan dalam usaha makan ringan atau cemilan. Sebab, kemasan dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, selain memiliki daya tarik bagi calon konsumen, juga menjadi makanan lebih higienis dan tahan lama.

“Hal yang perlu dilakukan saat terjadi perang dagang di era saat ini adalah dengan melakukan inovasi pada kemasan atau bungkus. Sebaiknya, para pelaku UMKM bahan olahan makanan, jangan menggunakan bahan pengawet, namun makanan yang diawetkan. Hal ini yang harus dilakukan oleh para pelaku UMKM bahan olahan makanan,” pungkasnya.

Koresponden : Chrisna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here