Kabupaten Kebumen – Anggota Fraksi PDI Perjuangan Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati, S.E., M.M., bersama tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kab. Kebumen kembali menggelar sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19, serta mitigasi kebencanaan. Kegiatan bertajuk “Pemetaan dan Sinergi Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2020, Identifikasi dan Sosialialisasi Daerah Rawan Bencana”, dipusatkan di GOR Desa Semanding, Gombong, Senin (16/11/2020).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan Protokol kesehatan ketat dan dihadiri sebanyak 50 tokoh masyarakat desa setempat. Sebelumnya pada hari Sabtu tanggal 14 November 2020, acara yang sama juga dilaksanakan di Desa Rogodono, Kecamatan Buayan yang juga dihadiri oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Kebumen, Amin Lukmantoro.

Dalam kesempatan ini, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati mengulas tentang pentingnya Protokol Kesehatan Covid -19, serta sosialisasi Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Jawa Tengah. Hj Sri Ruwiyati juga menyampaikan, bahwa pihaknya memiliki “Program Empat Saja”, yaitu, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan akktifitas, memakai masker, menjaga jarak, serta kenali gejala dan periksakan segera, ditambah dengan Program Jogo Tonggo.
“Inti dari Jogo Tonggo, adalah kita saling bersinergi dalam menanggulangi beberapa masalah yang ada di sekitar kita. Jogo Tonggo adalah membangun hubungan antara satu dengan yang lain, serta yang terdekat atau tercepat harus membantunya jika terjadi insiden (bencana). Selain itu, Kab. Kebumen juga akan mengikuti Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, sehingga dengan melaksanakan program “Empat Saja” atau 3M, diharapkan dapat mengantisipasi munculnya klaster baru Covid-19, yaitu klaster TPS,” tutur Hj. Sri Ruwiyati
Sementara itu, Kasi Pencegahan BPBD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Kosul, menjelaskan, masalah dan solusi untuk Kab. Kebumen diantaranya adalah musim hujan di Kebumen masih panjang, serta puncak musim hujan sampai dengan bulan Januari 2021 mendatang. Semakin banyak pertemuan seperti ini, masyarakat akan lebih memahami terkait kebencanaan, khususnya dalam mengurangi resiko bencana alam dengan target tanpa ada korban jiwa.

“Sementara ini, sepanjang musim hujan banyak terjadi bencana alam. Terlebih, kita masih dalam situasi Pandemi Covid -19, sehingga masyarakat harus memahami gejala bencana dan solusinya. Hal semacam inilah yang kita harapkan, sosialisasi mitigasi bencana menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Kab. Kebumen. Dalam hal ini, BPBD Provinsi Jawa Tengah siap mendukung dengan anggaran yang ada di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mempersiapkan pendirian barak pengungsi yang distandarkan penanganan Covid -19,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kab. Kebumen, Teguh Kristiyanto, S.E., M.T mengungkapkan, penanggulangan bencana di Kab. Kebumen pada masa Pandemi Covid -19 merupakan masalah serius yang menjadi perhatian Pemerintah Kab. Kebumen. Selain itu, Kab. Kebumen saat ini masih terdapat ancaman badai lalina. Dengan adanya sosialisasi seperti ini, diharapkan Pemerintah Kab. Kebumen bersama seluruh masyarakat Kab. Kebumen lebih siap dalam menghadapi bencana yang terjadi.
Koresponden : krisna