Gunakan Vaksin Astrazeneca, Mbak Yuni Siapkan Paracetamol dan Antasida

0

Kabupaten Sragen – Pemerintah Kab. Sragen memberikan paket obat yang terdiri dari, obat penurun demam dan nyeri (Paracetamol), serta obat pereda sakit maag (antasida) kepada masyarakat yang melakukan vaksinasi dosis pertama.

Pemberian paket obat tersebut dikarenakan, vaksin dosis pertama yang digunakan di Sragen adalah vaksin Astrazeneca. Dosis ini disebut efikasi atau tingkat kemanjuran lebih tinggi dibandingkan vaksin lain. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Rabu (4/8/2021).

“Astrazeneca itu efikasi lebih baik dan lebih tinggi, sehingga bisa ada KIPI lebih kuat, jadi kita mendampinginya dengan Paracetamol dan Antasid untuk dua hari. Saya juga meminta masyarakat, agar tidak perlu ketakutan berlebihan. Apabila masyarakat merasakan gejala berlanjut, segera menghubungi bidan,” tutur Mbak Yuni, sapaan akrab dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Mbak Yuni yang juga Kader Banteng Sragen menambahkan, suntikan dosis kedua Astrazeneca bisa berselang tiga bulan. Tidak seperti Sinovac, maupun Sinofarm yang hanya 28 hari ditambah tujuh hari.

Sementara, untuk vaksin dosis pertama Astrazeneca ini, Pemkab Sragen akan menerima sebanyak 25 ribu dosis. Jadwalnya sampai 13 Agustus sudah selesai didistribusikan. Dengan beralihnya dosis vaksin ke Astrazeneca, Bupati Yuni mengaku, pihaknya masih ada kekurangan dosis Sinovac untuk vaksin tahap kedua.

“Karena kemarin diminta disuntikkan semua untuk dosis pertama, kami kekurangan dosis kedua untuk Sinovac. Kekurangannya sekitar 10 ribuan lebih. Namun, dalam satu pekan ini, insyaallah cukup,” imbuhnya.

Bupati Yuni mengungkapkan, Pemkab Sragen juga akan mendapatkan vaksin Sinopharm sebanyak lima ribu dosis vaksin. Sebanyak 5 ribu vaksin tersebut akan disutikkan untuk dosis pertama dan kedua. Sinopharm ini akan diberikan kepada difabel.

“Para tenaga kesehatan di Kab. Sragen yang sudah vaksin dosis pertama dan kedua, akan mendapatkan vaksin dosis ketiga, booster eterna. Adanya perbedaan ini dikarenakan masyarakat yang akan menerima vaksin, baik pertama, maupun kedua harus sama,” pungkasnya.

Koresponden : Rafif Abrar S – Rafif Qais A

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here