Gerakan ASN Beli Cabai, Rober: Petani Sumringah

0

Kabupaten Karanganyar – Mendampingi Bupati Karanganyar, Wakil Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., bersama beberapa Kepala Perangkat Daerah menghadiri Gerakan ASN membeli Cabai, yang dimulai dengan kegiatan di Halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kab. Karanganyar, Selasa (21/9/2021).

Gerakan ASN Beli Cabai ini adalah ingin membantu para Petani Cabai di Kab. Karanganyar yang terkena imbas dari jatuhnya harga Cabai, mulai pertengahan Bulan Agustus 2021, khususnya untuk jenis Cabai merah keriting, yang saat ini pada kisaran harga Rp. 11.000 untuk harga petani, serta Rp. 15.000 untuk harga di pasar/konsumen. Cabai yang dibeli dalam gerakan ini merupakan hasil panen Cabai dari Kecamatan Jenawi, serta Ngargoyoso sebanyak 750 kg.

Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto menghadiri gerakan beli Cabai, yang diawali dengan kegiatan di Halaman Setda Karanganyar

Rober Christanto menuturkan, gerakan ini dalam rangka mendongkrak, agar para Petani tidak terpuruk menyusul sempat anjloknya harga jual Cabai. HargaCabai ini turun, jatuh, petani jadi susah dan rugi. Mungkin juga tidak terlalu banyak yang beli. Maka dari itu, ASN membeli dengan harga yang wajar, agar harganya kembali naik.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar membeli cabai dan diikuti pembelian oleh ASN di lingkungan Pemkab. Karanganyar dengan harga Rp. 13.000/kg. Disdibud merupakan yang terbanyak membeli, yaitu sebanyak 300 kg, diikuti Dinas Kesehatan Karanganyar sebanyak 60 kg, serta Setda sebanyak 50 kg. Perangkat Daerah yang lain membeli dengan jumlah yang bervariasi dari 10-40 kg.

“Pada dasarnya, para Petani Cabai tidak merasa kesulitan untuk menjual hasil panennya, namun Cabai mereka dihargai sangat tidak layak oleh para tengkulak, yaitu kisaran harga Rp. 5.000 hingga Rp. 7.000 saja per kg. Hal ini jelas sangat memprihatinkan bagi para Petani, karena kos pengeluaran untuk penanaman, perawatan hingga panen itu lebih besar daripada harga jualnya,” tutur Rober yang juga Kader PDI Perjuangan Karanganyar.

Gerakan ini, lanjut Rober, juga menjadi semacam pengingat bagi spekulan, agar tidak lagi bermain harga. Maka dari itu, kegiatan seperti ini biarpun kecil-kecil, namun efektif untuk memberikan peringatan. Rober berharap, dengan gerakan ASN beli Cabai ini, dapat menolong para Petani Cabai di Kab. Karanganyar, agar bisa kembali mengangkat harga Cabai yang hancur saat Pandemi.

Sementara itu, Agus, salah satu Petani Cabai asal Ngargoyoso mengungkapkan, rata-rata biaya operasional untuk satu tanaman Cabai itu mencapai Rp. 15.000, satu tanaman bisa menghasilkan rata-rata setengah kilo Cabai. Agus mengaku, apabila harga Cabainya dibeli tengkulak, hanya berada di kisaran harga Rp. 5.000 hingga Rp. 7.000. Hal itu sudah sangat rugi.

“Kami mewakili Petani Cabai merasa bangga, hasil panen kami hampir 1 ton diborong oleh ASN dan Pemda Karanganyar, dengan gerakan beli Cabai bagi ASN ini. Semoga, dengan gerakan ini menjadi gebrakan awal, agar harga Cabai dipasaran bisa naik lagi,” pungkasnya.

Koresponden : Rindu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here