Kabupaten Cilacap – DPC PDI Perjuangan Kab. Cilacap menggelar sarasehan untuk memperingati Hari Lahir Bung Karno. Acara tersebut dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dalam acara yang dihadiri oleh 24 Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB) PAC PDI Perjuangan se-Kab. Cilacap, Ketua Ranting PDI Perjuangan di wilayah Kota Cilacap, Komandate, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kab. Cilacap, Drs. Sadmoko Danardono, M.Si, serta perwakilan dari PCNU Kab. Cilacap KH. Muslihun Azhari, dilaksanakan di Kantor DPC PDI Perjuangan Kab. Cilacap, Minggu (6/6/2021).
Setelah selesai melaksanakan doa bersama, Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Cilacap, Taufik Nurhidayat memberikan potongan tumpeng kepada perwakilan dari PCNU Kab. Cilacap, KH. Muslihun Azhari. Dalam kesempatan tersebut, Taufik Nurhidayat juga menyerukan, agar selalu membumikan, serta menjalankan ide dan gagasan Bung Karno kepada seluruh petugas Partai, baik yang berada di Eksekutif, maupun di Legislatif.
Ketua DPC PDI Perjuangan Cilacap, Taufik Nurhidayat mengatakan, Ir. Soekarno yang lahir pada tanggal 6 Juni 1901 bukan hanya membawa kebahagiaan untuk Kader PDI Perjuangan, namun juga merupakan rahmat kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Cilacap, Daryono, S.Pd., M.Pd menjelaskan, dalam menyatukan Bangsa Indonesia saat itu adalah hal yang sulit, namun dengan semangat nasionalisme, Bung Karno mampu menyatukan bangsa ini, serta dapat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Sebagai Kader PDI Perjuangan, sudah semestinya bisa mencontoh semangat Bung Karno.
Kepala Bakesbangpol Kab. Cilacap, Drs. Sadmoko Danardono, M.Si menutup,”partai politik dibentuk secara sukarela yang memilik tujuan dan cita-cita yang sama, dalam memperjuangkan kepentingan anggota politik, masyarakat, bangsa dan negara. Partai politik itu organisasi bersifat nasional yang dibentuk untuk mewujudkan kepentingan bersama dalam kehidupan bermasyakat dan bernegara, serta menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” tutupnya.
Koresponden : Arsend
