Kabupaten Temanggung – Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Makna sosial merefleksikan tentang interaksi satu sama lain. Pengembangan lebih komprehensif dalam konteks ini adalah, terkait dengan sinergi dan kerjasama antar individu maupun kelompok. Hal tersebut jelas sangat dibutuhkan dalam rangka membangun harmonisasi kehidupan.
Sebagai sosok yang ditempa karakter, kompetensi, dan kapasitasnya melalui wadah Komunitas Juang, sosok KJ Febri mengimplementasikan pemahaman humanistik, serta makna pembangunan sosial dengan menjadi relawan. Bagi dirinya, relawan adalah tugas kemanusiaan yang harus diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat. Eksistensi relawan ini tentunya dapat memberikan kontribusi positif terkait situasi dan kondisi aktual, utamanya yang berhubungan dengan kesan duka cita.

Kebakaran yang melanda Desa Bonjor, Kecamatan Tretep pada Senin (24/5/2021), tentu menyebabkan kesan duka yang mendalam. Bukan sekedar kerugian material, tapi beban psikologis juga mesti dihadapi oleh para korban. Hal ini jelas memanggil rasa kemanusiaan bagi para pegiat atau aktivis sosial-kemanusiaan, termasuk dalam diri KJ Febri.
Ditemui di lokasi terjadinya kebakaran, sosok KJ Febri menuturkan jikalau langkahnya ini dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab moral etis. “Duka dan pilu para korban telah memanggil jiwa saya untuk memberikan sinergitas, salah satunya dengan berpartisipasi menetralisir kejadian bekerjasama dengan satuan kerja terkait. Relawan bagi saya bukan tentang kebutuhan insidental semata, tetapi hal ini merupakan bentuk kesadaran moral etis yang merefleksikan nilai kegotongroyongan”, papar KJ Febri. Selasa, (27/05/2021).
Sosok KJ Febri juga menuturkan supaya masyarakat senantiasa berhati-hati dalam melakukan segala aktivitas. Kewaspadaan tersebut setidaknya menjadi modal utama meminimalisir sebuah bencana. “Belum terdapat kepastian valid dari instansi terkait tentang penyebab kebakaran di desa ini. Dugaan sementaranya jikalau bukan karena kerusakan pada sistem kelistrikan adalah terkait dengan human eror. Oleh karenanya, selalu berhati-hatilah dalam beraktivitas. Bencana tidak dapat dihentikan oleh kapasitas manusia, tapi setidaknya dapat diminimalisir dengan usaha”, pungkasnya.
Koresponden: Enggar – Zidan