Kabupaten Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi, meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Harga Pasar (SIMHP), di Pasar Segamas. Sistem ini memberi akses kepada masyarakat untuk bisa mengetahui harga komoditas terkini di 3 pasar rakyat yang berada di Purbalingga, yakni Pasar Segamas, Pasar Bobotsari, serta Pasar Bukateja, Kamis (9/12/2021).
Bupati Tiwi menyampaikan, layanan QRIS diharapkan tidak hanya di Pasar Segamas, namun juga bisa di pasar-pasar Pemerintah yang lain. Sebab, pasar tidak boleh kalah dengan swalayan atau toko-toko modern. Hal ini pada dasarnya untuk mempermudah pelayanan.
Bupati Tiwi juga mengapresiasi dengan diluncurkannya SIMHP. Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong agar OPD lain juga bisa melakukan inovasi-inovasi.

“Saya akan challenge kepada para kepala OPD, untuk bagaiamana daya kreatifitas inovasi harus terus diluncurkan, agar pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan dengan mudah, murah dan cepat,” tutur Bupati Tiwi, yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Purbalingga.
Sementara itu, Plt Kepala Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin menjelaskan, SIMHP memungkinkan informasi bisa diakses siapapun, dimanapun dan kapanpun secara online, baik melalui aplikasi android “SimHP Disperindag Purbalingga”, maupun akses web simhp.purbalinggakab.go.id. Pihaknya juga menjelaskan, ada 49 jenis komoditas yang ditampilkan di SIMHP.
“Selambat-lambatnya mulai jam 10.00 WIB sudah update data terbaru. Saya yakin sistem ini akan memberikan manfaat, baik kepada pedagang, konsumen, maupun para pengambil kebijakan lainnya terkait perkembangan harga,” jelasnya.
Tidak hanya menginformasikan harga komoditas harian terkini, di dalamnya juga menginformasikan status harga yang terpampang. Apakah terjadi kenaikan, penurunan, atau tetap dari harga pada hari sebelumnya, serta besaran kenaikan/penurunan. Selain itu, juga diluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau layanan pembayaran non tunai kepada pedagang Pasar Segamas.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Samsun Hadi mengungkapkan, Pasar Segamas menjadi satu-satunya pasar rakyat yang dipilih untuk menjadi pasar piloting QRIS di wilayah eks Karesidenan Banyumas.
“QRIS merupakan opsi pembayaran kekinian menggunakan dompet digital. Di wilayah kerja BI Purwokerto, sampai saat ini hampir 140 ribu merchant menggunakan QRIS. Hal ini menunjukkan kebiasaan menggunakan transaksi non tunai mulai terbangun,” ungkapnya.
Selain kepada pedagang Pasar Segamas, BI juga membantu para pelaku UMKM di Purbalingga untuk menyediakan layanan QRIS. Layanan transaksi non tunai ini menurutnya menjadi pintu awal untuk digitalisasi. Termasuk mendorong UMKM di Purbalingga masuk ke platform-platform, agar marketnya lebih luas, serta peluangnya lebih besar untuk berkembang maju.
Koresponden : Agung