Bupati Husein Hadiri Bentang Bendera dan Juguran Budaya Sanggar Kamulyan Jatilawang

0

Kabupaten Banyumas – Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein menghadiri kegiatan Bentang Bendera dan Juguran Budaya, yang diprakarsai oleh Sanggar Kamulyan Sindureja, Kec. Jatilawang yang dilaksanakan di lapangan Desa Karanganyar, Kec. Jatilawang, Sabtu (28/1/2023).

Kegiatan diawali dengan bentang Bendera Merah Putih selebar 600 meter oleh 99 siswa siswi SD, dilanjutkan dengan Juguran Budaya yang dihadiri oleh Anggota DPRD Kab. Banyumas Fraksi PDI Perjuangan, Subagyo, S.Pd., M.Si., Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Banyumas bidang Kebidayaan, Jarot C. Setyoko, Jurnalis Senior, Andi F. Noya, Budayawan Banyumas Titut Edi Purwanto, Pengamat Budaya Banyumas, Drs. Bambang Widodo, M.par., Ketua KPU Banyumas, Imam Arief Setiadi, Ketua Kajian Hukum Adat FHUP Dr. Kunthi Tridweiyanti S.H., M.A., Kang Yono selaku Moderator, serta para tokoh seni budaya Banyumas dengan mengambil tema ‘Mengembalikan Budaya Banyumas Kepada Asalnya’.

Bupati Husein menghadiri Bentang Bendera dan Juguran Budaya Sanggar Kamulyan Jatilawang.

Ketua Sanggar Kamulyan Sindureja, Suho, mengatakan, pada kegiatan tersebut juga melibatkan berbagai komunitas, LSM, siswa Sekolah Dasar serta Mahasiswa Unsoed

”Alhamdulillah, acara ini berlangsung begitu hikmat, saya harap dengan giat bentang bendera menjadikan satu bongkahan semangat bagi adik-adik siswa SD dalam mencintai negeri,” ujarnya.

Suho juga menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur dari warga Karang Anyar khususnya, dan umumnya Kec. Jatilawang atas Indonesia yang damai, walau sudah dekat dengan musim politik.

“Satu hal yang membuat saya bangga adalah acara ini bertujuan untuk memantik para pelaku Seni Budaya Banyumas dan kepada generasi muda akan Ruh dari rasa budaya Banyumas, sesuai tema yang kita ambil, agar kembali menjadi budaya Ibu Banyumas,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Husein, yang juga Kader PDI Perjuangan mengatakan, kegiatan tersebut baginya adalah untuk memicu generasi muda yang sudah mulai melupakan Adat dan Budaya.

“Ini yang dinamakan Nguri-uri Budaya. Saya dari Pihak Pemerintah mendukung kepada para pelaku seni dan pihak-pihak terkait dalam melaksanakan kegiatan adat dan budaya,” pungkasnya.

Koresponden : Aim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here