Kabupaten Banyumas – Sebagai tindak lanjut dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah dicanangkan di tingkat nasional dan berbagai daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kab. Banyumas turut menunjukkan komitmen penguatan sinergi dan inovasi untuk menjaga stabilitas inflasi daerah melalui rangkaian kegiatan GNPIP Kab. Banyumas.
Rangkaian acara GNPIP yang dilaksanakan pada Senin, tanggal 17 Oktober 2022 ini, dihadiri oleh Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Muhammad Taufik Amrozi, Forkompinda dan anggota TPID Kab. Banyumas.
Salah satu program pengendalian inflasi unggulan yang diusung adalah program Tangan Ramah (Tanam Komoditas Pangan di Pekarangan Rumah) dengan target sejuta bibit cabai. Program ini perlu dilakukan, mengingat komoditas cabai memiliki volatilitas harga yang tinggi dan andil yang cukup besar terhadap inflasi. Penyaluran bibit akan dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2023 dengan memperhitungan supply-demand komoditas Cabai di daerah Purwokerto dan sekitarnya.
Adapun pada tahap awal akan dilakukan penyaluran 50.000 bibit cabai yang dibagikan secara serentak ke 27 kelurahan di wilayah perkotaan Kab. Banyumas, untuk mendukung urban farming. Penyaluran bibit cabai secara serentak pada hari ini merupakan gerakan yang cukup masif. Maka dari itu, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan apresiasi terhadap program Tangan Ramah sebagai Gerakan Urban Farming dengan Penyaluran Bibit Cabai terbanyak.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan, sinergi antara Bank Indonesia dengan K/L dan pemerintah daerah untuk menjaga inflasi dari sisi supply melalui GNPIP sangat diperlukan. Program ini akan mendorong peningkatan produksi, menjamin ketersediaan pasokan dan menjaga stabilitas harga, yang dapat dilakukan antara lain, melalui gerakan menanam cabai di pekarangan sebagaimana telah diinisiasi oleh TPID Kab. Banyumas, penguatan Kerjasama antar Daerah (KAD) dan operasi pasar/pasar murah.
Sinkronisasi program pengendalian inflasi di seluruh Jawa Tengah juga perlu terus diperkuat untuk mencapai inflasi Jawa tengah yang terkendali.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan menyatakan, pihaknya perlu bergotong royong untuk meredam inflasi dengan menjaga keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan ketersediaan pasokan.
“Kondisi krisis pangan global sudah mulai terjadi dan menjadi tantangan yang nyata. Perlu diciptakan berbagai inovasi dalam Program GNPIP di Kab. Banyumas, agar mampu menjadi garda terdepan dalam mencapai inflasi pangan yang terkendali dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Selain TPID, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam pengendalian inflasi pangan, antara lain, dengan mensukseskan program Tangan Ramah dan menerapkan bijak berbelanja,” jelasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein turut menyampaikan komitmen dan dukungan terhadap seluruh upaya sinergi untuk menjaga inflasi dan mendorong ketahanan pangan daerah.
Bupati Husein, yang juga Kader PDI Perjuangan Banyumas berharap, program Tangan Ramah dapat dilakukan dengan komitmen yang tinggi oleh seluruh rumah tangga penerima bibit cabai, sehingga memberikan dampak nyata terhadap pengendalian inflasi komoditas cabai di akhir tahun 2022. Penguatan data dan informasi juga perlu terus dilakukan, agar kebijakan pengendalian inlasi dapat menjadi semakin efektif.
GNPIP di Kab. Banyumas dilaksanakan melalui langkah-langkah pengendalian inflasi yang well calibrated, well planned, well communicated, dan berdampak luas, yang dituangkan dalam beberapa program unggulan. Program tersebut antara lain, Gerakan Tangan Ramah dalam rangka urban farming, pelaksanaan operasi pasar terhadap komoditas pangan strategis secara tertarget dan terukur, optimalisasi distribusi pangan strategis melalui pasar murah, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kab. Banyumas dengan Kab. Brebes untuk komoditas bawang merah, implementasi Soltanmas Go Rating dalam rangka mendukung digitalisasi dan kelancaran dan penurunan biaya produksi, serta penguatan koordinasi dan komunikasi melalui pelaksanaan high level meeting TPID Kab. Banyumas.
Selain itu, untuk mendukung pemanfaatan alat mesin pertanian (Alsintan), KPwBI Purwokerto melaksanakan Program Sosial Bank Indonesia melalui penyerahan peralatan digital farming dan peralatan pasca panen kepada Gapoktan Marsudi Lestari yang bertempat di Desa Dawuan Kab. Banyumas.
Koresponden : Aim