Bayi Ditahan Rumah Sakit, Budi Sapi: Tempatkan Rasa Kemanusiaan di Hati Kita

0
Budi Sapi mendapingi Abdul Yani Pratama saat menjemput buah hatinya di RS Siaga Medika

Kabupaten Pemalang – Peristiwa memilukan terjadi di Pemalang, di mana terjadi penahanan bayi di rumah sakit akibat orang tua sang bayi tidak mampu membayar kekurangan biaya persalinan.

Pasutri Rahma Dian Astuti dan Abdul Yani Pratama warga Desa Randudongkal, merasa bingung atas kebijakan RS Siaga Medika yang menahan bayi meraka.

Foto: Budi Sapi Mendampingi Abdul Yani Pratama Saat Menjemput Buah Hatinya di RS Siaga Medika

“Saya hanya memiliki uang 4 juta, ditambah klaim Jamkesda sebesar 3 juta, dan sudah kami serahkan ke pihak rumah sakit. Namun, bayinya belum diperbolehkan pulang, karena masih ada sisa biaya yang belum lunas dengan total semuanya 15 jutaan,” ungkap Abdul Yani Pratama.

Mendapat kabar yang menyesakkan dada tersebut, Legislator PDI Perjuangan Pemalang, Budi Harmanto mendampingi orang tua sang bayi, Rahma Dian Astuti dan Abdul Yani Pratama untuk melakukan negosiasi dengan pihak RS Siaga Medika.

“Saya berusaha bernegosiasi dengan pihak rumah sakit, namun pihak rumah sakit bersikukuh minta untuk dilunasi kekurangan biaya perawatan,” kata Budi Sapi, sapaan akrabnya.

Atas buntunya negosiasi, maka Budi Sapi bersama Koordinator Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (AMPERA), Heru Kundimiarso menghubungi pemerintah daerah melalui Wakil Bupati Pemalang dan menginformasikan tentang hal ini ke Kapolres Pemalang, AKBP Ronny Try Prasetyo.

“Alhamdulillah bayi dari Pak Abdul sudah bisa dipulangkan, untuk kekurangan biaya akan ditanggung oleh pemerintah daerah. Saya selaku Anggota DPRD, menyampaikan terima kasih atas respon cepat Wabup Pemalang dan Kapolres yang langsung menurunkan personilnya untuk membantu menyelesaikan kejadian ini,” ucapnya.

Ia berharap, pemerintah daerah secepatnya membuat regulasi terkait pelayanan kesehatan, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi. “Saya harap, kejadian ini tidak terulang lagi, mari tempatkan rasa kemanusiaan dan sosial di hati kita. Mari kita bangun koordinasi di antara lini, antara pemerintah daerah dan rumah sakit sehingga di kemudian hari, kejadian serupa bisa cepat tertangani dan bisa diambil kesimpulan dengan cepat,” pungkasnya.

Koresponden : Agus Siswanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here