Kabupaten Temanggung – Menjadi kader PDI Perjuangan harus memiliki orientasi pada visi kerakyatan, dengan berdaulat secara politik, dan ekonomi, serta berkebudayaan. Itulah prinsip dari Calon Kader Komunitas Juang Kab. Temanggung, CKJ Muhfaizun sosok petani muda yang menekui komoditas pertanian cabai.
Menurut CKJ Muhfaizun, Kab. Temanggung memiliki wilayah sangat potensial untuk dikembangkan disegala bidang pertanian. Hal ini diimplementasikan olehnya dalam rangka bergerak bersama membangun ekonomi di Kab. Temanggung.
Meski harga cabai terbilang fluktuatif, karena kuantitas produk terkadang sulit didapatkan oleh konsumen. Namun CKJ Muhfaizun percaya jika seluruh petani mau mengembangkan potensi di Kab. Temanggung khusunya pasokan cabai, tentu harga yang di pasar akan terkendali dengan baik.
CKJ Muhfaizun terjun sebagai petani cabai pada tahun lalu, tepatnya setelah masuk di Korps Komunitas Juang Kab. Temanggung. Melalui pembinaan materi yang inklusif dan komprehensif, dirinya mulai tercerahkan dalam rangka mengabdi bersama rakyat, serta mengembang ekonomi bersama.
“Menjalani sebuah usaha tentunya tidak sederhana apa yang kita bayangkan. Disamping hasil panen yang dinanti, akan menemui kendala pada proses pembudidayaan cabai. Belum lagi harga penjualan yang tidak stabil, turut mewarnai langkah produksi. Hal ini tidak membuat saya putus semangat. Komitmen dan konsistensi dalam mengelola usaha dengan merefleksikan pada realitas pasar selalu memberi spirit supaya terus memaksimalkan segala potensi yang ada, terlebih di sektor pertanian dengan komoditas cabai ini,” kata CKJ Muhfaizun saat dikunjungi di kediamannya.
Berkat jerih payah dan kemampuannya dalam menganalisa kondisi tanaman, saat ini CKJ Muhfaizun dapat memetik tanaman cabai hingga dua kwintal dalam sekali masa panen. Hal ini disebabkan iklim akhir ini cukup baik dan membuat tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik. Dengan begirtu
Kini CKJ Muhfaizun memiliki tiga orang karyawan. Hal tersebut tentunya juga merefleksikan usaha yang berorientasi kepada rakyat Marhaen, karena mampu mengakomodasi tenaga kerja yang berada di lingkungannya.
Korespnden: Enggar – Zidan