Kabupaten Banjarnegara – Sarwono, selaku Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Sigaluh, sudah puluhan tahun menekuni usaha batu nisan atau kijing yang yang beralamat di Desa Singamerta, RT 04/RW 02. Usaha ini adalah merupakan kegiatan turun temurun dari orangtua yang memulai usahanya sejak Tahun 1979.
Sarwono berharap kepada Kader PDI Perjuangan di Kecamatan Sigaluh hendaknya memiliki wirausaha yang dijalankan dengan serius dan sepenuh hati agar usaha yang tekuni tetap eksis. Sarwono mengaku, bahwa usaha yang dijalaninnya saat ini merupakan usaha turun temurun. Setelah orangtuanya meninggal, usaha ini diteruskan.
Sarwono mengungkapkan, bahwa usaha batu nisan atau kijing berbeda dengan usaha perdagangan lainnya, di mana harus banyak bersabar, karena pembeli kijing tidak seperti barang yang lain.
“Nilai – nilai sakral masih sangat kental, bahkan banyak diantara warga merasa takut jika melihat atau melewati toko batu nisan,” tuturnya.
Dalam sebulan paling banyak sekitar 7-10 kijing. Sedangkan, konsumen biasanya ada yang datang ke toko, namun banyak diantara mereka menghubungi lewat telepon, dengan pembeli kebanyakan berasal Wonosobo, Purbalingga dan sebagian Banjarnegara.
Untuk harga kijing bervariasi tergantung bahan yang digunakan yakni Traso, granit, Marmer. Ada tiga jenis batu nisan, yaitu :
- Anak harga Rp 300.000 – Rp 800.000/unit/di tempat (Toko).
- Dewasa Rp 450 – Rp. 1.500. 000/unit di tempat (Toko)
- Orangtua harganya antara Rp 1.800.000 – Rp 3.500.000/unit di tempat (Toko).
Untuk mempermudah konsumen, pemesanan bisa diantar ke alamat pemesan. “
“Selama ini yang kita lakukan dengan bermitra. Jika ada konsumen pesan, kita siapkan sarana transportasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Sarwono kembali menegaskan, bahwa untuk meningkatkan perekonomian harus memiliki inovasi usaha apapun bentuknya yang penting ditekuni dengan dengan serius. Usaha ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana dalam menjalin hubungan kekeluargaan, maupun sosialisasi Partai.
Koresponden : Crishna