Kabupaten Sukoharjo — Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukoharjo, Wardoyo Wijaya bersama Fraksi PDI Perjuangan melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan kantor Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan, Sabtu (25/7/2020).

Pembangunan Kantor PAC yang dilaksanakan di Desa Jatingarang, Kecamatan Weru merupakan wujud dedikasi, serta sebagai wadah konsolidasi Partai.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya S.H., M.H., M.M., beserta istri, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., yang juga merupakan Calon Bupati Sukoharjo, Ketua DPRD Kab. Sukoharjo, Wawan Pribadi, S. Sos, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kab. Sukoharjo Dapil Kecamatan Weru, Struktural PAC PDI Perjuangan, serta Pengurus Ranting se Kecamatan Weru.

Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Weru, Sutomo mengatakan, kantor baru ini memiliki luas 236 meter² dengan luas bangunan 10 m x 10 m.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada DPC PDI Perjuangan Kab. Sukoharjo, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kab. Sukoharjo, serta dukungan dari seluruh Struktural dan simpatisan PDI Perjuangan Kecamatan Weru, sehingga pembangunan kantor PAC ini dapat dimulai pembangunannya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Sukoharjo, Wardoyo Wijaya berharap, dengan dilaksanakannya pembangunan Kantor PAC PDI Perjuangan tersebut dapat menjadi wadah konsolidasi Partai. Selain itu, agar PDI Perjuangan semakin eksis di Kecamatan Weru.
“Setelah proses pembangunan selesai, sertifikat tanah menjadi milik DPP PDI Perjuangan. Dengan demikian, kantor ini akan menjadi aset Partai, bukan milik perorangan. Pembangunan kantor ini juga merupakan bentuk dedikasi untuk menjadikan PDI Perjuangan sebagai Partai pelopor,” tuturnya.
Wardoyo menambahkan, dalam acara tersebut juga dilakukan sosialisasi terkait konsolidasi Tim Pemenangan Calon Bupati Sukoharjo.
“Rekomendasi sudah turun kepada Bu Etik dan Pak Agus (EA). Maka dari itu, mari kita bersama-sama untuk mengajak kerabat keluarga, serta teman kita untuk mensosialisasikan EA. Konsolidasi untuk pemenangan EA harus tiap desa, jangan 3 desa dijadikan satu. Saya khawatir jika sosialisasi 3 desa dijadikan 1, nantinya tidak akan fokus,” pungkasnya.
Koresponden : Sony dan Sangwang