Kabupaten Pati – Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Gembong, Kab. Pati, Kasmanto, menekuni usaha madu selama 30 tahun. Usaha tersebut diberi nama “Madu Rimba Khatulistiwa”.
Kasmanto mengatakan, kemampuannya dibidang peternak yang melatarbelakangi Kasmanto untuk memproduksi madu. Selain itu, yang membuat tertarik untuk menjadi pengusaha madu adalah karena kerjanya dapat dilakukan satu minggu sekali.

“Saya memiliki toko untuk menjual madu tersebut yang juga beralamat di Desa Gembong. Selain itu, saya juga dibantu oleh anak saya dengan memanfaatkan media sosial untuk pemasaran yang memilih menggunakan aplikasi online Shopee. Hal tersebut membuat saya semakin mantap dalam memasarkan madu. Untuk pemesanan online dapat melalui Shopee di https://shopee.co.id/fikarizkinf210/4129155175/, untuk 1 botol besar seharga Rp. 90.000. Saat ini, saya mempunyai 120 kotak untuk perkembangbiakan tawon, 1 kotaknya berisi 2 sampai 4 Kg,” tuturnya.

Kasmanto menambahkan, penempatan rumah tawon untuk perkembangbiakan dan tempat madu ditempatkan sesuai dengan musimnya. Saat ini, rumah tawon ditempatkan di Desa Pohgading. Pada saat musim bunga randu ditempatkan di Pati, serta kadang di Jawa Timur. Sedangkan, pada saat musim karet ditempatkan di Semarang, saat musim kelengkeng diempatkan di Temanggung, serta saat musim rambutan ditempatkan di Subang. Untuk musim panen, maksimal dalam jangka waktu 5 bulan. Saat pengontrolan, Kasmanto cukup dibantu 1 orang dan saat panen dibantu minimal 7 orang.

“Setelah musim paceklik, tawon perlu perkembangbiakan dan perlu bantuan gula. Dalam menunggu musim panen atau paceklik membutuhkan waktu seminggu sekali. Sedangkan, dimasa Pandemi Covid-19, justru peminat madu semakin banyak. Hal itu disebabkan karena kita dianjurkan untuk menjaga imunitas dan kekebalan tubuh dengan meminum,” tutupnya.
Koresponden: Miftakhul Qomariyah