Kabupaten Wonosobo – Wakil Ketua Komisi D DPRD Wonosobo, Izanatul Muziah yang juga sebagai Bendahara DPC PDI Perjuangan Wonosobo mengemukakan bahwa International Women’s Day lahir dari perjuangan hak-hak perempuan pendahulu mulai dari hak upah yang sama untuk perempuan, hak partisipasi politik dan kesetaraan perempuan.
“Perjuangan para perempuan pendahulu tentunya tidak mudah, generasi saat ini yang telah menikmatinya, dengan segala problematika. Karena perjuangan perempuan di masa lalu harus ada yang melanjutkan di era kini,” ungkap Ziah.
Hal tersebut disampaikan Ziah dalam sharing session pengalaman tokoh-tokoh perempuan di Wonosobo sesuai dengan profesi masing-masing dalam memperingati Hari Perempuan Internasional (HPI) 2022, Selasa (8/3/2022). Acara ini digelar oleh Kita Institute berkolaborasi dengan Diskominfo dan Hotel Dafam.
Menurut Ziah, belum lama Dinas PPKBPPPA Wonosobo, menyebutkan bahwa indek pemberdayaan gender (IGD) di Wonosobo paling rendah di Jateng. Hal tersebut menjadi perhatian semua pihak. IGT itu menunjukkan ruang untuk perempuan perlu diperjuangkan secara lebih kuat lagi.
“Saya adalah satu satunya perempuan yang lolos menjadi anggota DPRD dalam perhelatan pileg 2019 di wonosobo, dan itu tidak mudah, bahkan saya merasakan ketika perempuan maju menjadi politisi,” tuturnya.
Dijelaskan, banyak rintangan bahkan lebih banyak yang harus dihadapi kaum perempuan dibanding laki-laki saat memasuki dunia politik. Baik dari keluarga, lingkungan maupun budaya di masyarakat.
“Tantangan tersebut harus dihadapi dengan kepala tegak, tekad yang kuat, maka perempuan akan mampu mengatasinya, saya telah membuktikan,” tegasnya.
Maka dari itu, pihaknya memanggil perempuan hebat di Wonosobo untuk berani tampil dan bergerak di ranah politik. Lawan ketakutan dan minder sebelum terjun, siapkan mental pejuang di manapun berada.
Menggali pengalaman pengalaman menarik dari kaum perempuan akan membawa pemahaman yang sama bahwa perempuan hebat karena mereka memenangkan diri sendiri.
Di tengah tengah situasi budaya patriarki yang masih berkembang hingga hari ini, tentunya perempuan yang bisa berada di posisi posisi yang mereka geluti penuh dengan perjuangan dari sisi dirinya, keluarga dan dukungan masyarakat di sekitarnya.
Koresponden: Hildan