Santiaji Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri Menumbuhkan Semangat dan Percaya Diri Kader

    0

    Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi bintang pada Apel Siaga Kader PDI Perjuangan di Jawa Tengah kala itu. Sebelum turun panggung, ia membakar semangat sekitar 70 Ribu Kader PDI Perjuangan di Jawa Tengah, yang memenuhi Stadion Manahan Solo.

    “Sengaja saya bengok-bengok supaya Bali melihat seperti apa yang namanya Jawa Tengah, supaya Jawa Timur melihat seperti apa namanya Jawa Tengah, supaya Jawa Barat melihat, supaya Sumut melihat, supaya Aceh melihat, supaya 34 propinsi melihat bahwa kita kalangan Nasionalis yang cinta kepada Pancasila dan akan tetap berdiri kokoh untuk mempertahankan Pancasila itu, saudara-saudara,” ungkap Ibu Mega dalam Santiaji-nya yang disiarkan langsung oleh Stasiun TV Nasional.

    Dalam pidatonya, Ibu Mega berpesan kepada Kader Banteng Jateng untuk selalu solid menjaga NKRI dan bersiap diri menghadapi pertarungan Pileg dan Pilpres 2019. Pidato Ibu Mega menyuntikan semangat dan rasa percaya diri kader-kader yang hadir. Mereka rela berpanas-panasan dibawah terik matahari demi mendengar nasehat Ibu mereka.

    Apel Siaga PDI Perjuangan, Setia Megawati Setia NKRI

    Begitu cintanya ibu kepada Jawa Tengah, sampai ada kiss bye dan I’ve never seen before. Ini justru yang menjadikan sebagai satu pesan yang sangat vital dari Ibu Ketua Umum terutama untuk kader Jawa Tengah. Keteguhan kembali, konsistensi kembali PDI Perjuangan sebagai penjaga Pancasila, sebagai penjaga NKRI, dan yang paling penting lagi bahwa seluruh Kader Jawa Tengah tetep setia kepada Megawati, itu yang penting.
    Santiaji Ketua Umum Partai pula yang membuat Hj. Kartini rela berjalan kaki menembus terik matahari Solo kala itu.

    “Meskipun berjalan kaki cukup jauh dari parkiran bus, cuaca yang panas, kita tetap semangat untuk mengikuti Apel Siaga. Pada saat mendengarkan pidato Ibu Megawati, ingin sekali saya untuk selalu menjadi banteng penjaga persatuan dan kesatuan Bangsa, tetap memegang teguh ajaran Bung Karno Pancasila 1 Juni 1945,” ujar perempuan pengurus Anak Cabang Kedungtuban, Blora.

    Maka ketika Ibu Mega selesai berpidato dan hendak meninggalkan stadion Manahan, massa kader PDI Perjuangan Jateng “menghadang” mobil golf yang ditumpanginya. Kerinduan para kader sepertinya belum sepenuhnya terobati. Mereka adalah kader- kader Setia Megawati.

    Laju mobil golf yang ditumpangi Ibu Megawati menuju pintu keluar Stadion Manahan tersendat. Ribuan Kader yang mengepung kendaraan mini itu seperti tak rela sang Ibu pergi meninggalkan mereka. “Hidup Ibu Mega! Hidup Ibu Mega!” teriak para kader. Dengan sabar Ibu Mega menyambut uluran tangan massa yang berebut menyalaminya. Banyak kader yang berdiri di depan kendaraan untuk ber-selfie dengan latar belakang Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

    Pernah terbit di majalah cetak Derap Juang Edisi-03 2018