
Kegiatan tersebut diselenggerakan dalam rangka menyadarkan bangsa Indonesia, bahwa di situasi pandemi Covid-19 saat ini seluruh masyarakat membutuhkan lebih banyak asisten tenaga kesehatan.
Data menunjukkan, bahwa rasio nakes dibanding jumlah penduduk Indonesia adalah nomor dua terendah se-Asia Tenggara. Indonesia butuh petugas sebagai asisten nakes untuk membantu penyuluhan, vaksinasi, dan swab, supaya testing, tracing, dan treatment bisa berjalan baik.
Acara pelatihan ini dibuka oleh Aryo Adhi selaku Sekretaris DPP PDI Perjuangan dengan beberapa narasumber, seperti Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan RI, Charles Honoris selaku Wakil Ketua DPR RI Komisi IX, dan dr. Ribka Tjiptaning selaku anggota DPR RI Komisi IX.
Menurut Charles Honoris dalam pemaparannya menjelaskan, “penanganan Covid-19 di Indonesia ini dilakukan kebijakan PPKM darurat ke PPKM level 1-4. Seiring dengan kenaikan kasus, sehingga menyebabkan kebutuhan obat meningkat ekstrem,” jelasnya.
Namun kemampuan produksi belum dapat mengimbangi karena peningkatan permintaan sampai 8x lipat. Shingga perlu persiapan dalam produksi dan distribusi obat.
“Lain halnya dengan pasokan oksigen, untuk memenuhi pasokan oksigen rumah sakit, terutama Jawa-Bali, maka dilakukan penambahan pasokan, penambahan armada angkut, dan penerapan alternatif oksigen,” sambungnya.
Mengikuti giat tersebut, kader Komunitas Juang Titik Zumaroh selaku perwakilan DPC PDI Perjuangan Kab. Pati menyampaikan terima kasih kepada DPP PDI Perjuangan atas diselenggarakannya acara pelatihan nakes ini.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami nakes, untuk upgrade ilmu mengenai wabah Covid-19 ini. Kemudian, yang menjadi bekal untuk nakes bisa memberikan edukasi serta pelayanan yang lebih baik untuk pasien Covid-19,” tutupnya.
Koresponden : Ita – Mega