Alokasikan DBHCT Tahun 2021, Kadarwati Usulkan Vaksin untuk Petani Tembakau

0

Kabupaten Klaten – Anggota Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah, Hj. Kadarwati, S.H., M.H., terus mendorong pencapaian pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Sebab, ancaman Covid-19 menghantui semua orang, termasuk petani tembakau. Namun, vaksinasi saat ini masih terbatas, sehingga pelaksanaan vaksinasi bagi pelayanan publik, khususnya para petani belum berjalan maksimal. Dengan demikian, harus menunggu jatah dari Pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Kadarwati mengungkapkan, harapan dari Menteri Keuangan RI  membuat kebijakan, agar Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) Tahun 2021, sebagian dialokasikan untuk pengadaan vaksin bagi petani tembakau, termasuk buruh tani. Hal ini sangat penting di masa Pandemi Covid-19, karena ketersediaan vaksin masih sangat terbatas.

“Capaian vaksinasi Covid-19 masih terus bergerak, namun belum maksimalnya pelaksanaan vaksinasi saat ini. Hal itu disebabkan karena kurangnya stok vaksin. Menurut saya, dengan kondisi saat ini, alokasi DBHCT pada bidang kesehatan bisa digunakan untuk pengadaan vaksin bagi petani tembakau,” tuturnya.

Hj. Kadarwati juga berharap, vaksin yang sudah ada, segera digunakan. Selain itu, sesuai ketentuan DBHCT, bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari peralatan bagi pertanian tembakau, sarana prasarana, sampai dengan program kesehatan. Sebelumnya, alokasi untuk kesehatan dialokasikan untuk pembelian peralatan rumah sakit, saat ini bisa digunakan untuk pengadaan vaksin bagi petani tembakau. Sebab, hasil tembakau juga memberikan cukai yang cukup besar bagi negara.

Hj. Kadarwati juga mengungkapkan, ada beberapa keluarga petani tembakau yang terpapar Covid-19 hingga meninggal dunia, karena belum mendapatkan vaksin. Maka dari itu, Hj. Kadarwati akan selalu berusaha mengusulkan kepada Pemerintah, agar para petani segera mendapatkan vaksin.

“Saya akan selalu memberi motivasi kepada para petani, agar selalu bersabar. Sebab, hasil tembakau saat ini, banyak petani yang merugi, terutama petani tembakau rajangan. Hal itu disebabkan karena tanamannya banyak yang rusak, karena pada musim kemarau ini masih sering turun hujan yang cukup deras. Semoga Pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga para petani semakin sejahtera,” pungkas Hj. Kadarwati, yang juga Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah.

Koresponden : Wawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here