Kabupaten Temanggung – Dalam rangka memeriahkan rangkaian lomba Hari Ulang Tahun ke-48 PDI Perjuangan yang diadakan oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Korps Komunitas Juang Kabupaten Temanggung menyelenggarakan take video untuk katagori lomba tari tradisional. Adapun pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan di Mudal, Temanggung. Minggu (18/04/2021).
Sebagai bentuk partisipasi aktif dalam rangkaian lomba, Korps mempersembahkan Tari Jaranan atau yang lebih familiar disebut sebagai Tari Kuda Lumping. Secara filosofis, tari ini mengisahkan tentang aksi heroisme para punggawa kerajaan dalam menghalau segala bentuk ancaman guna menciptakan stabilitas serta harmonisasi kehidupan. Guna menciptakan estetika gerakan, tari yang dipersambahkan oleh Korps ini kemudian dimodifikasi tanpa menghilangkan essensi filosofis tarian.
Wisnu Surya seorang Calon Kader Juang yang berpartisipasi dalam tari ini menuturkan pentingnya pemuda menjaga identitas nasional sekaligus jati diri bangsa melalui sebuah tarian.

“Globalisasi menyajikan unsur baru yang berpotensi mendegradasi budaya tradisional, tak terkecuali eksistensi Tari Kuda Lumping yang menjadi local wisdom masyarakat. Pemuda saat ini setidaknya harus turut serta dalam menjaga dan melestarikan tarian ini supaya tidak tergerus budaya barat yang persebarannya sangat masif,” tutur Wisnu.
Keberadaan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh DPD ini pada dasarnya memberikan ruang akomodasi kepada para pemuda untuk mengekspresikan bakat dan minatnya melalui tari tradisional. Secara tidak langsung, acara ini dapat menstimulasi kecintaan pemuda terhadap budaya bangsa. Hal ini juga merupakan upaya merealisasikan poin Trisaksti Bung Karno berupa Berkepribadian Dalam Berkebudayaan melalui partisipasi aktif para pemuda, khususnya seorang Calon Kader Juang.
“Tentu kami mengapresiasi langkah strategis yang diadakan oleh DPD melalui rangkaian lomba ini. Ini adalah tantangan bagi kita menyuguhkan persembahan terbaik, utamanya melalui Tari Kuda Lumping. Selain sebagai sebuah kompetisi, kegiatan ini juga merupakan konfigurasi konkret sinergitas pemuda dalam rangka melestarikan budaya bangsa berupa tari tradisional,” pungkas Wisnu.
Koresponden: Enggar dan Zidan