Bung Karno dan Lahirnya Indonesia Merdeka

0

Kota Semarang – Siapa di antara kita yang tidak mengenal Bung karno, Presiden Pertama Republik Indonesia, Proklamator Indonesia, Penyambung Lidah Rakyat, Paradox Revolusi Indonesia, Bapak Bangsa yang dikenal memperjuangkan Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda dan Jepang. Bung Karno selalu menaruh revolusinya pada ide-ide, gagasan, dan gerakan untuk mengadakan perubahan di bidang sosial, politik, ekonomi dan budaya yang didasarkan pada azas perjuangan.

Konsep pemikiran Bung Karno dilatar belakangi oleh kondisi sosial, politik, ekonomi serta budaya masyarakat Indonesia. Terbukti konsep, ide, gagasan, serta pemikiran Bung Karno terimplikasikan dan tertuang pada Pancasila, UUD 1945, dan hal lainnya yang menjadi dasar perjuangan republik ini.

Pada usia 26 tahun, Bung Karno mendirikan PNI bersama Bung Hatta yang berusia 25 tahun. Tujuan PNI adalah mencapai kemerdekaan secara sepenuhnya dari penjajah. Melalui PNI dan semangat nasionalismenya Bung Karno sering berurusan dengan pemerintahan kolonialisme dan akhirnya di penjara. Tidak hanya di penjara, bung karno juga sering diasingkan. Namun dalam pengasingan melahirkan semangat kemerdekaan yang semakin kuat.

Lahirnya Indonesia merdeka

Indonesia merdeka lewat ikhtiar bersama dan tekad yang kuat untuk menjadi negara yang adil, makmur, berdikari, dan sejahtera. Hal ini termaktub dalam pembukaan UUD 1945, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”.

Lebih dari tiga setengah abad Indonesia mengalami masa imprealisme atau penjajahan. Segala perlawanan digelorakakan mulai dari skala kedaerahan sampai terhimpun secara nasional. Dari perlawan Diponegoro, Cut Nyak Dien, Tan Malaka, Patiunus di selat malaka, Patimura, Hos.Tjokroaminoto, dan tokoh lainnya. Salah satu tokoh yang centra dan berpengaruh ialah Bung Karno, Bung Hatta, dan pejuang kemerdekaan proklamasi lainnya.

Dengan ikhtiar bersama, bangsa ini merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dengan diawali pembacaan Proklamasi oleh Bung Karno. Bung karno menelaah kemerdekaan bukan sekedar kebebasan rakyat Indonesia dari kaum penjajah. Lebih kepada nilai-nilai kemerdekaan itu sendiri. Orientasi itu terarah pada pembebasan para kaum marhaen dari kemelaratan dan kebelengguan kapiltalis.

Bangsa ini sudah merdeka 75 tahun yang lalu, tenggang waktu yang panjang dalam perjalanan membangun bangsa yang adil dan makmur. Dalam membangun bangsa yang adil, makmur perlu pemimpin yang berpemikiran yang revolusioner, tidak kompromi pada korporat kapitalis. Tapi mengedepankan hak dan keperluan rakyat dengan segala prioritasnya.

Persatuan dan kesatuan antar umat perlu diperkuat agar ukhwah wathaniyah atau persaudaraan antar sebangsa, se-tanah air tidak luntur. Pada dasarnya, persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia bisa mengatasi polemik sosial bahkan bisa terhapusnya disintegrasi bangsa. Indonesia dibangun dalam ramah tamah antar sesama. Baldatun Thyyibatun Wa Rabbun Ghafur merupakan dambaan kita bersama.

Penulis: Safii Mohamad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here