Bung Karno; Membangun Karakter untuk Kepentingan Bangsa

0
Membangun Karakter untuk Kepentingan Bangsa
Foto : Bung Karno dengan gaya karismatiknya, mampu dan piawai mengetuk hati rakyat, mengorganisir pasukan, kemudian menggerakkannya menjadi satu kekuatan pemukul melawan imperialisme dan kolonialisme.

Kabupaten Temanggung – Siapa yang tidak kenal dengan Bung Karno, Sang Proklamator Bangsa Indonesia yang punya daya juang tinggi dan pemikiran visioner. Tak hanya itu, Bung Karno juga sangat piawai dalam mengetuk hati rakyat, mengorganisir pasukan, kemudian menggerakkannya menjadi satu kekuatan pemukul melawan imperialisme dan kolonialisme.

Bagi Bung Karno, membangun sebuah bangsa harus dilandasi dengan tekad dan komitmen yang kuat. Jiwa nasionalisme harus dibentuk terlebih dahulu, kemudian dieskalasi dalam bentuk tindakan yang lebih konkret di lapangan.

Foto : Sang Proklamator Bangsa Indonesia, yang miliki daya juang tinggi dan pemikiran visioner

“Bahwa membangun satu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya membangun jiwa bangsa,” ujar Bung Karno.

Hal ini sangat realistis dengan kondisi aktual. Bagaimana tidak, segala resiko bisa saja terjadi apabila suatu subjek melakukan sebuah pembangunan tapi tanpa didasari dengan kecintaannya terhadap tanah air dan bangsa. Hasilnya tentu saja tidak akan optimal, bahkan dapat berdampak pada konflik ketika tidak ada konsensus dari seluruh rakyat.

Baca Juga : Bung Karno dan Jalan Terjal Melawan Kolonialisme

“Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar tidak akan dapat mungkin akan mencapai tujuan itu. Inilah perlunya, sekali lagi mutlak perlunya nation and character building,” tegas Bung Karno.

Dapat ditarik benang merah bahwa Sang Penyambung Lidah Rakyat ini menginginkan agar seluruh rakyat Indonesia memiliki karakter yang kuat. Dengan karakter yang dipimpin dan dihikmati ide-ide nasionalisme, maka seluruh kemampuan teknis dan taktis dapat diorientasikan untuk kepentingan bangsa secara inklusif, bukan sektoral.

Tim Editor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here